MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA IKAN HIAS MANDARINFISH (Synchiropus splendidus)



MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA IKAN HIAS MANDARINFISH
(Synchiropus splendidus) 





  

  



Oleh :
HERLINA TAHANG






KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
BALAI BUDIDAYA LAUT AMBON
2012


Teknik Pemeliharaan Larva Ikan Hias Mandarinfish
(Synchiropus splendidus)

1.  Mengenal Ikan Hias Mandarinfish (Synchiropus splendidus)
        Mandarinfish (Synchiropus splendidus) merupakan ikan yang unik, cantik bahkan dengan keunikan dan kecantikan warnanya ikan ini masuk dalam deretan 10 ikan tercantik di dunia: 1) Mandarin, 2) Discus, 3) Lion Fish, 4) Moorih Idol, 5) Koi, 6) Flame Angel, 7) Coral Beauty, 8) Regal Tang, 9)Parrot Fish, 10). African Cichlids dan pada tahun 2010 Mandarinfish merupakan icon kegiatan Sail Banda di Provinsi Maluku, Corak dasar biru berpadu hijau dan merah pada beberapa bagian tubuh memang membuat anggota keluarga Callionymidae itu terlihat cantik.
Mandarinfish ini pertama kali diperkenalkan sebagai Callionymus splendidus pada tahun 1927 oleh Albert William Herre, seorang ahli ikan warga Negara Amerika  yang bekerja di Filipina kemudian menentukan ikan hias mandarinfish dalam genus Synchiropus. Para Synchiropus Nama generik dari Yunani Kuno syn- , yang berarti "bersama", dan-chiropus berarti "tangan-kaki".  Para julukan tertentu splendidus adalah dari bahasa Latin untuk indah. Nama umum dari Mandarinfish berasal dari pewarnaan yang sangat jelas, menyerupai jubah dari Kekaisaran Cina mandarin .  Nama-nama umum lainnya termasuk Mandarin goby, Hijau mandarin, mandarinfish Striped, dragonet Striped, Hijau dragonet dan kadang-kadang mandarinfish Psychedelic.
Mandarinfish jika di sekspor, harganya berkisar antara $17 sampai $34 bahkan kalau hasil budidaya yang bersartifikat dapat dihargai lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena hasil budidaya sudah terbiasa hidup dilingkungan terbatas dan bebas dari racun sianida, sehingga pembeli tidak kesulitan lagi dalam penanganannya.
            Balai Budidaya Laut Ambon telah berhasil membudidayakan ikan ini dan masih terus melakukan pengembangan teknologi dengan tujuan untuk diaplikasikan pada masyarakat.
a. Klasifikasi
Mandarinfish Synchiropus splendidus merupakan hewan vertebrate (bertulang belakang) yang termasuk dalam filum Chodata.
Kingdom       :   Animalia
Fhylum:        :   Chordata
Class             :   Actinopterygii
Family           :    Callionymidae
Genus            :    Synchiropus 
Species:         :   Synchiropus splendidus    
Mandarinfish adalah termasuk keluarga perciform keluarga collionimidae yamg dragonets terdapat 10 marga dan lebih dari 182 spesies. Genius synchiropus jumlahnya 51 species dibagi menjadi 10 sub genera dan mandarin ini masuk dalam golongan  Synchiropus (Pterosynchiropus) bersama dengan Australia LSD-ikan ( S. occidentalis ) dan ikan LSD atau psikedelik S. picturatus ). Synchiropus splendidus adalah spesies berwarna cerah dari keluarga dragonet  yang terdiri dari dua varietas: 1) Mandarinfish standar dan 2) Psychedelic mandarin.

b. Morfologi
Ikan Mandarinfish merupakan anggota paling indah dari genus Synchiropus karena memiliki keunikan sendiri, tubuh unik dengan 2 sirip punggung berbeda rupa serta pola-pola garis tubuh yang tidak beraturan membuat penampilan mandarin fish menjadi eksotis, ditambah dengan warna ekor oranye dan merah dengan pinggiran biru. Ikan ini juga kadang-kadang disebut ikan Psychedelic karena warna yang agak aneh. Mandarinfish Hijau maksimal ukurannya  6 cm atau 2,4 inci. Kepala lebar dan tertekan kebawa. Ikan ini dilengkapi dengan sirip perut yang besar dan bulat digunakan untuk berjalan atau berenang. Mandarinfish Hijau adalah ikan benar-benar flamboyan dan kadang-kadang disebut sebagai "ikan psikedelik" karena warna mencolok dan pola  tubuh yang dihiasi dengan pola mosaik rumit dengan berbagai warna yang kontras, biasanya hijau, biru, merah kuning dan oranye.
c. Habitat
 Mandarinfish Hijau menghuni perairan pantai terumbu karang dan laguna dangkal yang dilindungi, termasuk dasar berlumpur dengan reruntuhan karang. Kisaran kedalaman untuk spesies ini adalah 1-18 meter / 3,3-59 kaki, hidup dengan kelompok-kelompok kecil atau berpasangan dan dapat bersembunyi di bawah foliose (daun) dan karang mati. Daerah penyebarannya adalah di barat Samudera Pasifik dan telah ditemukan di perairan Australia, Cina (Taiwan), Indonesia, Jepang, Malaysia, Mikronesia, Kaledonia Baru, Palau, Papua Nugini, dan Filipina. Jangkauan geografis membentang dari Kepulauan Ryukyu Jepang ke Australia. Spesies ini hanya ditemukan di perairan tropis.
 d. Makanan
Mandarinfish menyukai makanan seperti krustasea kecil, misalnya amphipods dan isopoda, juga menyukai cacing air, protozoa dan hewan kecil lainnya. Berdasarkan analisis usus 7 ikan liar Sadovy et al (2001) menentukan bahwa mandarinfish menyukai makanan hidup yang terdiri dari Capepoda harpacticoidcacing polychaete, gastropoda, amphipods gammarideantelur ikan dan ostracods yang sesuai dengan bukaan mulutnya.
2.  Larva dan Penanganannya
a. Larva
Pada periode larva, ikan mengalami dua fase perkembangan, yaitu prolarva dan pasca larva. Ciri-ciri prolarva adalah masih adanya kuning telur, tubuh transfaran dengan beberapa pigmen yang belum diketahui fungsinya, serta adanya sirip dada dan sirip ekor walaupun bentuknya belum sempurna. mulut dan rahang belum berkembang dan ususnya masih merupakan tabung halus, pada saat tersebut makanan didapatkan dari kuning telur yang belum habis terserap.  Gerakan larva hanya terjadi sewaktu-waktu dengan menggerakan ekornya ke kiri dan ke kanan. Setelah memasuki pascalarva kuning telur sudah mulai habis dan beberapa organ terutama organ pencernaan sudah mulai terbentuk. 
Larva ikan hias mandarinfish setelah berumur 3 hari, warna yang tadinya bening berubah menjadi gelap, kuning telur sudah menipis dan organ pencernaanpun sudah mulai terbentuk. Setelah memasuki umur 25 hari larva yang tadinya melayang-layang sudah mulai menempel di dinding/dasar bak, dengan kepala yang besar hamper mirip dengan seekor kecebong. Adapun tahapan perubahan warna mulai dari bening, hitam, coklat gelap, coklat terang dimana pada fase ini garis-garis lorengnya sudah mulai kelihatan hingga akhirnya muncullah warna-warni yang indah setelah berumur sekitar 2 bulan pemeliharaan.
b. Penanganan Larva
Dalam penanganan larva ikan hias mandarinfish bak larva yang digunakan adalah bak fiber yang berukuran 2,5 ton dan dilengkapi dengan tiga titik batu  aerasi sebagai pensuplai oksigen kedalam air serta diberi penutup plastik pada bagian atas bak untuk menjaga kestabilan suhu. Larva yang berumur 2 hari  diberikan pakan berupa rotifer, walaupun larva pada tahap ini kemungkinan belum mengkonsumsi makanan yang diberikan akan tetapi bertujuan untuk memperkenalkan pakan tersebut dan dipertahankan kepadatannya yaitu 10-15 sel/ml air dalam wadah pemeliharaan.
Setelah berumur 25 hari atau 1 bulan berlahan-lahan larva diajarkan mengkonsumsi naupli artemia akan tetapi pakan rotifer harus tetap dipertahankan. Pemberian pakan dapat dilakukan 1 atau 2 kali sehari namun kepadatannya harus dikontrol agar tidak berlebihan dan tidak kekurangan dimana kebutuhan pakan perharinya sulit diperhitungkan karena kepadatan larva dalam bak pemeliharaan juga sulit diperhitungkan SR nya hal ini disebabkan karena biasanya larva cenderung hanya menempati pojok-pojok bak pemeliharaan.  Setelah larva berumur 1,5 bulan maka larva tersebut sudah siap dipindahkan di bak pendederan karena pada umur tesebut larva sudah dapat beradaptasi pada lingkungan yang baru sehingga sudah dapat dipindahkan di akuarium atau wadah lain untuk didederkan. 

c. Wadah Pemeliharaan

a. Bak induk
        b. Bak larva

 c. wadah pembesaran

d. Wadah kultur artemia













  
DAFTAR PUSTAKA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pengemasan Produk Berbahan Nabati dan Hewani

Mengenal Ikan Betutu