Teknologi Pembuatan Tepung Puding Alginat Instan
Teknologi Pembuatan Tepung Puding Alginat Instan
Teknologi ini dimaksudkan untuk dapat dimanfaatkan oleh usaha skala
UKM menengah ke atas, untuk membuat tepung puding instan. Puding instan ini
menggunakan bahan dasar alginat yang bersifat larut dalam air dingin dan
beberapa bahan tambahan lainnya, berguna untuk kaum eksekutif yang sangat
sibuk, karena produk ini cepat dan mudah disajikan, dalam penyajian tidak memerlukan
waktu yang lama, tidak perlu pemanasan, hanya perlu penambahan air dan diaduk sampai
larut. Proses penyiapan yang tidak memerlukan pemanasan juga sangat praktis
sehingga dapat dijadikan bekal bagi para pendaki gunung, pramuka atau
dimanfaatkan pada kondisi- kondisi darurat lainnya. Proses penyiapan yang tanpa
pemanasan juga memungkinkan bahan ini dicampur dengan jus buah atau bahan lain
yang sensitif terhadap suhu, sehingga nilai nutrisi atau vitamin tidak
berkurang selama penyiapan. Produk ini mengandung banyak serat pangan dan
sebagai prebiotik yang menyehatkan.
Aplikasi
Teknis/Persyaratan Teknis yang dapat dipertanggungjawabkan
Persyaratan
Teknis Penerapan Teknologi
Tepung puding dibuat dari bahan-bahan yaitu natrium alginat, kalsium
karbonat (food grade), gula rendah kalori, pewarna, dan essens. Bahan-bahan
dihomogenisasikan dan dimasukkan ke dalam pengemas (Pengemas 1). Bahan lain yaitu
Glukono-∂-lakton, dimasukkan ke dalam pengemas yang berbeda (Pengemas 2). Pada
aplikasinya di pengguna, pengemas 1 dibuka, kemudian dimasukkan ke dalam gelas,
ditambahkan air sebanyak 150 ml, diaduk sampai homogen (kurang lebih 3 menit),
setelah itu ditambahkan bahan dalam Pengemas 2 yang berisi Glukono-∂-lakton,
diaduk kurang lebih 1 menit sampai homogen, dibiarkan selama 5 menit, maka akan
diperoleh puding alginat. Untuk menjamin diperolehnya gel yang homogen, maka
pada saat pengadukan bahan dalam pengemas 1 harus dipastikan bahwa alginat yang
menjadi komponen utama pembentuk gel sudah larut dengan sempurna. Hal ini
terlihat dari sudah tidak terdapatnya gumpalangumpalan alginat di dalam
campuran. Produk tepung puding instan harus memiliki kadar air maksimum 12%,
dan campuran yang homogen sehingga pada saat penyiapan di pengguna akan
menghasilkan gel yang homogen.
Peralatan yang diperlukan adalah homogenizer (untuk mencampur
bahan-bahan), pengemas dan alat untuk mengemas serta peralatan untuk sterilisasi.
Uraian Secara Lengkap dan detail SOP
Bahan-bahan yang diperlukan adalah alginat. Alginat yang dibutuhkan
adalah alginat yang memiliki ukuran >100 mesh, sehingga alginat harus
disaring terlebih dahulu sehingga didapatkan ukuran yang diinginkan. Sedangkan
bahan lain seperti kalsium karbonat (food
grade), gula rendah kalori, pewarna, dan essens yang tersedia di
pasaran sudah sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Satu kemasan tepung puding
alginat dipersiapkan untuk
air sebanyak 150 ml. Bahan-bahan yang disiapkan untuk pembuatan 1000
kemasan tepung puding alginat instan
terlihat pada Tabel 1.
Penyiapan Alat
Semua peralatan harus sudah dipastikan bekerja dengan baik dan siap
untuk proses produksi puding instan alginat. Homogenizer harus dipastikan dapat
bekerja dengan baik karena merupakan peralatan kunci untuk menghasilkan
campuran yang homogen dan menjamin terbentuknya gel puding yang baik. Peralatan
juga harus dijaga kebersihannya sehingga dapat mencegah adanya kontaminasi
bakteri pada produk selama proses pengolahan.
Proses pembuatan tepung puding instan alginat
Bahan-bahan yang terdiri dari alginat, kalsium karbonat, gula rendah
kalori, essens, pewarna, susu skim, dan guar gum dicampur menjadi satu dengan
menggunakan homogenizer sampai homogen. Campuran ini dikemas menggunakan alat automatic
packaging machine dalam kemasan aluminium foil dengan berat ±4,75 g/kemasan
(Kemasan 1). Glukono delta lakton dikemas dalam kemasan terpisah seberat ±0,75
g/kemasan (Kemasan 2).
Sterilisasi tepung puding alginat
Tepung puding alginat disterilisasi atau dipasteurisasi dengan
beberapa teknik sterilisasi pemanasan dengan oven pada suhu 70 °C selama 2 jam.
Sterilisasi dilakukan setelah produk puding instan dikemas dalam kemasan.
Tujuan utama sterilisasi ini adalah menghilangkan mikroba patogen dan
menurunkan jumlah total mikroba sampai batas maksimum yang diijinkan yaitu ALT
sebesar 1,0 x 104 koloni/g, APM koliform < 3/g, Salmonella negatif/25 g dan Staphilococcus
aureus < 1 x 102 koloni/g. Jumlah ini mengacu pada batas jumlah cemaran
mikroba yang diijinkan untuk produk puding matang (SNI 7338 tahun 2009: batas maksimum
cemaran mikroba dalam pangan).
Pengemasan dan penyimpanan
Tepung puding dikemas dalam kemasan sekunder alumunium foil. Tepung
puding alginat
yang terdiri atas dua kemasan berbeda (kemasan 1 dan kemasan 2)
dimasukkan ke dalam
kantung aluminium foil yang telah disiapkan lalu di seal menggunakan sealer.
Tepung pudding alginat yang telah dikemas dapat disimpan pada suhu ruang.
Kemasan harus benar-benar hermetis untuk mencegah kontaminasi bakteri selama
penyimpanan serta penyerapan uap air dari lingkungan ke produk tepung puding
yang dikemas. Dengan kemasan yang tertutup rapat dan tidak ada penyerapan uap
air dari lingkungan selama penyimpanan maka kadar air tepung puding instan akan
tetap rendah dan mencegah perkembangan jumlah bakteri selama penyimpanan.
Dengan demikian maka munculnya bakteri pathogen dari kontaminasi dapat dicegah
dan pertumbuhan total bakteri tidak terjadi karena kadar air dalam produk yang
tetap rendah selama penyimpanan.
Mutu tepung puding alginat dan puding alginat
Mutu tepung puding instan yang dikehendaki adalah kadar air maksimal
12%, campuran yang homogen serta puding alginat yang firm dan kenyal saat
disiapkan oleh pengguna.
Jumlah total mikroba maksimum pada tepung puding instan yang diijinkan
yaitu ALT sebesar 1,0 x 104 koloni/g, APM koliform < 3/g, Salmonella
negatif/25 g dan taphilococcus aureus <
1 x 102 koloni/g. Jumlah ini mengacu pada batas jumlah cemaran mikroba yang diijinkan
produk puding matang (SNI 7338 tahun 2009: batas maksimum cemaran mikroba dalam
pangan).
TIM PENEMU :
1. Subaryono, M.Si (yono_ipn@yahoo.co.id)
2. Prof. Dr. Rosmawaty Peranginangin
3. Ir. Murdinah, MSi
4. Dina Fransiska, MSi
5. Siti Nurbaity K.A, S.Pi
Sumber : Buku Rekomendasi
Teknologi Kelautan dan Perikanan Tahun
2015
Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Komentar
Posting Komentar