Postingan
Menampilkan postingan dari April, 2019
Proses Pembuatan Nugget Ikan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Proses Pembuatan Nugget Ikan 1. Persiapan Bahan Dasar: Bahan dasar yang digunakan untuk membuat nugget ikan adalah surimi/daging ikan segar 2. Persiapan Bahan Baku: · Tepung terigu, tepung maizena bumbu dan baking powder dibuat adonan cair ( butter ) dengan air es untuk merekatkan bread crumb pada nugget · Bawang Bombay diiris dan digoreng dengan margarin atau minyak goreng sampai setengah matang bertujuan untuk memperoleh aroma yang lebih tajam kemudian disisihkan. · Bumbu – bumbu seperti garam, merica, bawang putih, bawang merah dihaluskan kemudian disisihkan. Bumbu tersebut bertujuan untuk menambah cita rasa gurih pada nugget. · Telur digunakan untuk campuran adonan nugget 3. Penggilingan · Fillet ikan yang sudah bersih, kemudian di giling menggunakaan alat penggiling dgaing/food processor sehingga diperoleh daging lumat · Daging lumat tersebut digiling dengan garam hingga rata selanjutnya
Penilaian Tingkat Kesegaran Ikan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Penilaian Tingkat Kesegaran Ikan Penilaian kesegaran ikan dapat dilakukan secara kimiawi, mikrobiologis, fisik dan organoleptik. Penilaian secara kimiawi, mikrobiologis, dan fisik biasanya memerlukan waktu untuk mengetahui hasil analisisnya. 1. Penilaian Kimiawi Analisis yang dapat dilakukan untuk penilaian kesegaran ikan secara kimiawi adalah penentuan trimetilamin (TMA), total volatil base (TVB), xanthine oxidase test, dan K-value. Trimetilamin N(CH3)3 memiliki bau seperti amonia yang merupakan hasil dekomposisi trimetilamin oksida dari aktivitas mikroorganisme. Basa menguap yang diukur di dalam penentuan TVB terutama adalah amonia dan trimetilamin. Pada ikan air tawar, TVB yang diukur hampir semuanya adalah amonia. Pada ikan laut berduri, jumlah amonia sebanding atau sedikit lebih banyak dibandingkan dengan trimetilamin, sedangkan pada ikan bertulang rawan, kandungan amonianya jauh lebih banyak dibandingkan dengan trimetilamin. Xanthine oxidase test digunakan untuk menguku
Dasar – Dasar Pengolahan Ikan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dasar – Dasar Pengolahan Ikan Pengolahan produk-produk perikanan terdapat dalam berbagai bentuk, mulai dari yang tradisional, seperti ikan asin dan ikan asap, sampai pengolahan produk modern, seperti ikan kaleng dan iradiasi. Tujuan dari pengolahan adalah untuk (1) mengawetkan ikan, (2) mengubah bahan baku menjadi produk yang disukai konsumen, (3) mempertahankan mutu ikan, (4) menjamin keselamatan konsumen akibat mengonsumsi produk olahan ikan, dan (5) memanfaatkan bahan baku lebih maksimal. Semua bentuk pengolahan adalah untuk membuat produk agar dapat lebih diterima oleh konsumen atau untuk membuat produk agar memiliki konsumen yang lebih besar yang terdiri dari berbagai golongan etnis, agama dan kalangan lainnya. Pengolahan juga dimaksudkan untuk memperpanjang daya simpan menjadi berbulan-bulan. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa pengolahan tidak dapat memperbaiki mutu produk. Bahan baku yang jelek akan menghasilkan produk dengan mutu yang jelek juga. Ikan harus dipanen p
Dasar – Dasar Penanganan Ikan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dasar – Dasar Penanganan Ikan Pembusukan ikan adalah proses satu arah, artinya ikan yang telah busuk tingkat kesegarannya tidak dapat dikembalikan seperti sediakala. Pada proses pembusukan, ikan akan mengalami kemerosotan mutu dan bahkan menjadikan ikan tidak layak dikonsumsi. Tujuan dari penanganan ikan yang baik adalah untuk memperlambat proses pembusukan sehingga ikan dapat memenuhi persyaratan yang diinginkan konsumen, terutama kesegarannya. Kunci penting yang perlu diperhatikan di dalam penanganan produk perikanan adalah sebagai berikut: 1. Hindarkan kondisi-kondisi yang mungkin merangsang pembusukan ikan. 2. Kapan pun apabila memungkinkan, lakukan prosedur-prosedur yang dapat memperlambat pembusukan. 3. Hindarkan atau minimalkan kontaminasi ikan dari penyebab-penyebab pembusukan. 4. Pindahkan ikan tanpa ada penundaan pada setiap tahap proses dan pantau waktu yang diperlukan pada setiap tahap. Aktivitas enzim yang ada di isi perut dan bakteri yang ada pad