Cara Mengenal Jenis Mangrove
Cara Mengenal Jenis Mangrove
Sumber: https://www.gardeningknowhow.com/ornamental/trees/mangrove/growing-mangrove-seeds.htm
Secara umum, ada 4 (empat) cara dalam
mengenal suatu jenis flora, yaitu (a) bertanya kepada orang yang ahli, (b)
mencocokkan dengan herbarium yang telah diidentifikasi, (c) membandingkan
dengan gambar dan deskripsi yang terdapat pada buku flora, dan (d) menggunakan
kunci identifikasi. Karakter yang digunakan dalam pengenalan suatu jenis adalah
karakter morfologi yang bersifat khas dan mantap. Oleh karena itu, setiap yang
ingin mengenal jenis flora, termasuk mangrove, minimal memiliki pengetahuan
tentang morfologi tumbuhan.
Dalam berbagai buku taksonomi,
identifikasi didasarkan pada morfologi bunga dan buah, namun sulit
diaplikasikan di lapangan, mengingat tidak setiap waktu dijumpai bagian bunga
dan buah. Oleh karena itu, pengenalan berdasarkan karakter morfologi dari
bagian vegetatif, seperti akar, batang, daun, dan getah banyak dikembangkan
yang tidak bergantung pada keberadaan bagian generatif.
Flora mangrove dapat dikenali
berdasarkan karakteristik morfologi dari setiap bagian penyusunnya, seperti
akar, batang, daun, bunga dan buah. Saat ini, pengenalan jenis flora mangrove
juga dapat mengacu pada buku panduan atau publikasi terkait floristik mangrove
yang telah tersedia, seperti Ding Hou (1958), Mabberley et al (1995), Tomlinson
(1996), Kusmana et al. (1997, 2003), Kitamura et al. (1997), Noor et al.
(1999), dan Onrizal et al. (2005). Dalam berbagai publikasi tersebut, karakter
yang sering digunakan adalah perawakan (habitus), tipe akar, daun, bunga, dan buah.
Berdasarkan perawakannya, flora mangrove
dibagi ke dalam lima kategori, yaitu: pohon (tree), semak (shrub), liana
(vine), paku/palem (fern/palm), dan herba/rumput (herb/grass). Flora mangrove
memiliki sistem perakaran yang khas, sehingga bisa digunakan untuk pengenalan
di lapangan.
Bentuk-bentuk
perakaran tumbuhan mangrove yang khas tersebut adalah sebagai berikut:
- Akar pasak (pneumatophore). Akar pasak berupa akar yang muncul dari sistem akar kabel dan memanjang keluar ke arah udara seperti pasak. Akar pasak ini terdapat pada Avicennia, Xylocarpus dan Sonneratia.
- Akar lutut (knee root). Akar lutut merupakan modifikasi dari akar kabel yang pada awalnya tumbuh ke arah permukaan substrat kemudian melengkung menuju ke substrat lagi. Akar lutut seperti ini terdapat pada Bruguiera spp.
- Akar tunjang (stilt root). Akar tunjang merupakan akar (cabang-cabang akar) yang keluar dari batang dan tumbuh ke dalam substrat. Akar ini terdapat pada Rhizophora spp.
- Akar papan (buttress root). Akar papan hampir sama dengan akar tunjang tetapi akar ini melebar menjadi bentuk lempeng, mirip struktur silet. Akar ini terdapat pada Heritiera.
- Akar gantung (aerial root). Akar gantung adalah akar yang tidak bercabang yang muncul dari batang atau cabang bagian bawah tetapi biasanya tidak mencapai substrat. Akar gantung terdapat pada Rhizophora, Avicennia dan Acanthus.
Pada umumnya marga pohon mangrove
mempunyai satu atau lebih tipe akar. Berbagai bentuk perakaran tersebut merupan
salah satu cara adaptasi tumbuhan mangrove terhadap kondisi habitat yang sering
tergenang air pasang, sehingga tanahnya bersifat anaerob.
Beberapa jenis mangrove memiliki morfologi buah yang sangat spesifik, sehingga
dapat dijadikan alat identifikasi yang baik. Ada beberapa bentuk khas buah
mangrove, yaitu : bulat memanjang (cylindrical),
bola (ball), seperti kacang buncis (bean-like), dan sebagainya. Morfologi
buah yang spesifik tersebut merupakan bentuk adaptasi, yakni antisipasi
terhadap habitat yang tergenang dan substratnya yang berlumpur, dimana biji
flora mangrove telah berkecambah selagi masih melekat pada pohon induknya.
Fenomena ini disebut vivipari dan kriptovivipari (Gambar 2).
Gambar 2. Berbagai buah jenis pohon mangrove yang menunjukkan fenomena vivipari: (a) Rhizophora mucronata, (b) R. apiculata, (c) Bruguiera gymnorrhiza, (d) Ceriops tagal, (e) R. stylosa, (f) Aegiceras corniculatum; dan kriptovivipari: (g) Avicennia marina, (h) Sonneratia caseolaris, dan (i) S. alba.
Gambar 2. Berbagai buah jenis pohon mangrove yang menunjukkan fenomena vivipari: (a) Rhizophora mucronata, (b) R. apiculata, (c) Bruguiera gymnorrhiza, (d) Ceriops tagal, (e) R. stylosa, (f) Aegiceras corniculatum; dan kriptovivipari: (g) Avicennia marina, (h) Sonneratia caseolaris, dan (i) S. alba.
Sumber: Rachmad, Basuki.
Pengelolaan Ekosistem Mangrove. 2011. Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan
No. 002/TPS/BPSDMKP/2011. Badang Pengembangan SDM KP. Jakarta dalam http://medialuhkan.blogspot.co.id/2016/07/cara-mengenal-jenis-jenis-mangrove.html
Komentar
Posting Komentar