Wadah Budidaya Perikanan Model Karamba Tancap
Wadah Budidaya Perikanan Model Karamba Tancap
Karamba Jaring Tancap (KJT) Jaring tancap merupakan jaring
kantong berbentuk persegi yang dipasang pada kerangka bambu atau kayu yang
ditancap pada dasar perairan. Pasangan kayu / bambu ditancap rapat, seperti pagar,
atau hanya dipasang di bagian sudut kantong jaring. Ikan yang dapat
dibudidayakan dengan teknik karamba jaring tancap yaitu ikan mas, nila, patin,
lele, bawal, betutu dan jenis ikan air tawar lainnya.
Berikut
ini beberapa keunggulan metode karamba jaring tancap dibandingkan dengan
karamba jaring apung, yaitu :
- Design lebih mudah dan efisien dalam
pembuatannya.
- Dana yang diperlukan untuk membuat keramba
juga tidak terlalu besar karena tidak memerlukan pemberat ataupun
pengapung yang biayanya mahal.
- Pengoperasiannya mudah.
- Produktivitas lebih tinggi.
- Tidak memerlukan kedalaman air yang terlalu
dalam seperti keramba jaring apung
Teknik
Budidaya Keramba Jaring Tancap
Melakukan
budidaya karamba jaring tancap sama halnya dengan karamba jaring apung harus memperhatikan
beberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilan dalam berbudidaya, yaitu :
- Saat
budidaya ikan di keramba jaring tancap yang harus diperhatikan pertama
kali adalah debit air dan arus air pada kolam atau rawa tersebut.
Pemilihan lokasi untuk usaha budidaya ikan perlu dipertimbangkan karena
tidak semua sungai dapat dijadikan tempat usaha budidaya dalam keramba
jaring tancap. Aspek teknis seperti kondisi perairan (sungai) dan kualitas
air sangat berperan penting bagi pertumbuhan ikan yang akan dipelihara.
- Sumber
air adalah faktor utama dalam keberhasilan melakukan usaha budidaya.
Sumber air harus ada sepanjang tahun dan memenuhi standar untuk kegiatan
usaha budidaya ikan. Oleh karenanya, sebaiknya pemilihan tempat untuk
keramba jaring tancap harus memilih tempat yang susah untuk mengalami
kekeringan air.
- Peletakan
jaring tancap sebaiknya didaerah yang berarus kecil dan dalam. Peletakan
di daerah tersebut untuk memudahkan dalam pembuatan, pengoperasionalan
serta pemeliharaan karamba jaring tancap tersebut. Oleh karenanya karamba
jarring tancap sebaiknya diletakkan pada kedalaman idealnya, yaitu 60-70
cm.
- Penebaran
benih ikan sebaiknya pada pagi hari sebelum matahari terbit hal ini
dikarenakan pada pagi hari suhu air hampir setiap daerah sama. Sebelum
ikan ditebarkan perlu dilakukan aklimatisasi atau penyesuaian kondisi
lingkungan sekitar. Padat tebar pada keramba jaring tancap idealnya adalah
100-150 ekor/m2 nya.
- Selain
pakan berupa pelet, pakan tambahan lainnya dapat juga diberikan seperti
tanaman air dan daun-daunan. Bulan pertama pemeliharaan, setiap hari pakan
diberikan sebanyak 4% dari berat total ikan yang dipelihara. Bulan kedua
jumlah pellet dikurangi menjadi 3,5% dan bulan ketiga pemeliharaan maka
setiap harinya pakan yang diberikan adalah 3% dari berat total ikan. Agar
jumlah pakan yang diberikan dapat ditentukan maka setiap 7-10 hari sekali
dilakukan sampling untuk menentukan berat ikan. Pakan diberikan tiga kali
sehari, yaitu pada pagi, siang dan sore hari.
- Pemenenan
ikan dilakukan dengan cara mempersempit ruang gerak ikan di dalam kantong
keramba. Hal ini dilakukan dengan cara salah satu sisi kantong jaring
dengan sisi lainnya dirapatkan.
- Diberi
biofilter di sekitar keramba agar zat-zat racun dan amoniak pada air dapat
berkurang, pemberian biofilter dapat berupa eceng gondok.
- Dilakukan
monitoring kualitas air 1 minggu sekali serta melakukan sampling untuk
mengetahui kesehatan ikan. Sehingga apabila dalam monitoring dan sampling
diketahui ada penyakit dan kuaitas air yang dapat membahayakan ikan yang
dibudidayakan dapat dicegah.
Sumber:
https://www.lalaukan.com/2017/03/wadah-budidaya-perikanan-karamba-tancap.html
Komentar
Posting Komentar