Manfaat BSF Dalam Industri Pakan Ternak
Manfaat BSF Dalam Industri Pakan Ternak
Salah satu tantangan terbesar dalam dunia peternakan adalah efisiensi
dan biaya masalah pakan. Rata-rata biaya pakan yang memakan 70-80% dari total
biaya ternak dan telah menjadi salah satu faktor yang paling utama dalam
menentukan keuntungan usaha. Buat para peternak di Indonesia masalah ini selalu
membayangi sejak dulu, dimana pakan ternak di Indonesia terkenal mahal karena
produk atau bahan utamanya adalah import.
Kenapa bisa mahal, dan kenapa bahan baku masih harus import padahal
Indonesia terkenal dengan sumber daya alamnya yang sangat kaya, selidik punya
selidik ternyata mahal dan tingginya kualitas pakan pabrik dipengaruhi oleh
kandungan tepung ikan yang dikandungnya dimana tepung ikan ini adalah unsur
penting sebagai sumber protein pada pakan, apabila ada selisih harga lebih
murah dan mahal biasanya terpaut oleh selisih prosentasi kandungan tepung ikan
di dalamnya, walaupun unsur lain juga mempengaruhi, akan tetapi faktor tepung
ikan biasanya lebih dominan terhadap harga pakan.
Tingginya permintaan dan terbatasnya produksi semakin melambungkan harga
tepung ikan yang kita import, jadi sudah biaya import yang tinggi harus
ditambah pula dengan permasalahan tadi. Yang jadi pertanyaan adalah kenapa
Indonesia yang mempunyai lautan luas dan garis pantai yang sangat panjang masih
harus tergantung pada pasokan luar negeri?
Ternyata yang menjadi permasalahan adalah bukan karena di Indonesia
tidak ada pengolahan tepung ikan, tetapi jumlah ikan yang begitu banyak
sebagian besarnya lari ke pengolahan ikan asin yang menjadi konsumsi
masyarakat. Jadi selama ikan asin masih menjadi menu makanan favorite, maka
quantity nya berebut dan jumlah untuk kebutuhan tapung ikan menjadi kalah, jadi
untuk memenuhi kebutuhan protein dari tepung ikan ini terpaksa harus dengan
jalan mengimport dari luar.
Larva pada fase prepupa dan pupa dari lalat Black Soldier Fly (Hermetia
illicens) merupakan salah satu alternatif sumber pakan yang memenuhi
persyaratan sebagai sumber protein. Larva merupakan salah satu jenis pakan
alami yang memiliki protein tinggi. larva mengandung 41-42% protein kasar,
31-35% ekstrak eter, 14-15% abu, 4.8-5.1% kalsium, dan 0.60-0.63% fosfor dalam
bentuk kering (Bondari dan Shepard, 1987). Berdasarkan kandungan protein tersebut,
maka larva Black Soldier Fly ini layak untuk dijadikan sebagai bahan
pakan sumber protein. Hal ini tentunya akan berdampak positif apabila larva
dapat digunakan untuk mensubstitusi penggunaan tepung ikan yang harganya
relatif mahal.
Dengan kandungan nutrisinya yang demikian, hal ini merupakan kabar
gembira bagi kita, ternyata larva Black Soldier Fly tidak hanya berfungsi
sebagai agen biokonversi, pupa dari Black Soldier Fly ini juga bisa dijadikan
sumber protein untuk pakan yang dapat mensibstitusi peran tepung ikan.
Disamping itu semua pengadaan larva Black Soldier ini sangat mudah dan
pengadaannya secara berkesinambungan dapat terjamin, di luar negeri pengembang
biakan Black Soldier Fly ini sudah menjadi industri besar dan dilakukan secara
masal, di Indonesia belum terlalu banyak, namun para pelaku pengembang biakan
dalam skala kecil sudah banyak, dan sudah seharusnya kita mengambil langkah
yang sama agar semakin banyak lagi manfaat dari siklus lalat Black soldier Fly
ini dapat diambil dan diserap.
(Mitra Peternak Indonesia l www.maggotBSF.com dalam http://www.maggotbsf.com/index.php/17-seputar-maggot-bsf/9-kandungan-nutrisi-maggot-black-soldier-fly)
Komentar
Posting Komentar