BAHAYA
FORMALIN UNTUK KESEHATAN
Formalin atau formaldehyde merupakan zat yang
tidak berwarna, mudah terbakar, namun memiliki bau yang sangat menyengat.
Formalin biasa digunakan sebagai bahan untuk cairan pembersih dan juga
digunakan juga dalam pembuatan perkakas rumah tangga, furniture, atau kayu
lapis. Bahan perekat seperti lem juga menggunakan formalin untuk membuatnya.
Formalin juga digunakan untuk bahan desinfektan, fungisida dan germisida.
Di Indonesia, formalin yang digunakan untuk
pengawet makanan sebenarnya sangat dilarang oleh Kementrian Kesehatan kita.
Bahkan beberapa undang – undang dan permenkes juga diterbitkan untuk melarangan
penggunaan formalin ini.
- SK
Menkes RI No. 722 tahun 1988 tentang Bahan Tambahan Makanan, yang dimaksud
pengawet adalah bahan tambaha makanan yang mencegah atau menghambat
pengasaman atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh
mikroorganisma.
- Pada
saat ini masih banyak ditemukan penggunaan bahan tambahan makanan (BTM)
yang dilarang untuk digunakan dalam makanan dan berbahaya bagi kesehatan
misalnya : formalin, boraks dll.
- 9
bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam makanan (Asam borak, asam salisilat,
dietilpirokarbonat, dulsin,kalium klorat kloramfenikolminyak nabati yang
dubrominasi dan formalin).
Formalin banyak disalahgunakan untuk
mengawetkan makanan seperti tahu, mie basah, ikan dan lain-lain
- Penyalahgunaan formalin
dalam beberapa jenis makanan bukan suatu hal yang baru.
- Sulitnya membedakan produk
makanan yang mengandung formalin.
- Ketidaktahuan bahaya yang
ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan mengandung formalin
- Sikap masyarakat yang kurang
peduli terhadap bahan berbahaya ini.
- Kurang sosialisasi kepada
masyarakat
- Kurangnya pengawasan yang
intensif oleh instansi terkait.
- Formalin adalah nama dagang
dari formaldehida
( HCHO )
- Dipasarkan dalam bentuk cair
dan tablet.
- Biasanya formalin mengandung
30 – 40 % formaldehid dalam pelarut air dan mengandung 10 % metanol.
- Sehari-hari formalin
digunakan untuk mengawetkan serangga, hewan kecil, organ manusia (hasil
biopsi) bahkan untuk pengawet mayat.
- Pada kosmetika bisa
digunakan sebagai deodoran dan anti hidrolitik (menghambat keringat)
- Digunakan dalam industri
plastik, anti busa, bahan konstruksi, kertas, karpet, tekstil, cat dan
mebel.
- Secara efektif digunakan
untuk membunuh berbagai macam parasit dan bakteri yang menempel pada ikan
hias.
- Pada peternakan
kadang-kadang formalin yang diencerkan digunakan sebagai desinfektan.
Larutan formalindengan pengenceran konsentrasi 1/100 sampai 1/10000
BAHAYA
FORMALIN BAGI KESEHATAN
- Formalin di udara berbau
tajam menyesakkan, merangsang hidung, tenggorokan dan mata
- Dampak buruk bagi kesehatan
pada seseorang yang terpapar dengan formalin dapat terjadi akibat paparan
akut atau paparan yang berlangsung kronik
- Formalin sangat berbahaya
bagi kesehatan, bagi tubuh manusia diketahui sebagai zat beracun,
karsinogen ( menyebabkan kanker ), mutagen yang menyebabkan perubahan sel
dan jaringan tubuh, korosif dan iritatif
- Orang yang mengonsumsinya
(akut) akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan
kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah.
- Uap dari formalin sendiri
sangat berbahaya jika terhirup oleh saluran pernapasan dan juga sangat
berbahaya dan iritatif jika tertelan oleh manusia.
- Jika sampai tertelan, orang
tersebut harus segera diminumkan air banyak-banyak dan diminta memuntahkan
isi lambung.
- Gangguan pada persarafan
berupa susah tidur, sensitif, mudah lupa, sulit berkonsentrasi.
- Pada wanita akan menyebabkan
gangguan menstruasi dan infertilitas. Penggunaan formalin jangka panjang
dapat menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan. Pada penelitian binatang
menyebabkan kanker kulit dan kanker paru.
- Formalin disamping masuk
melalui alat pencernaan dan pernafasan, juga dapat diserap oleh kulit.
- Formalin juga termasuk zat
neurotoksik, karena bersifat racun dan dapat merusak syaraf tubuh manusia
dalam dosis tertentu.
- informasi menurut sistem
keamanan pangan terpadu menyebutkan bahwa jika formalin terminum minimal
30 ml (sekitar 2 sendok makan) dapat menyebabkan kematian.
SIMPULAN
DAN SARAN
- Penggunaan formalin sebagai
pengawet pada makanan masih banyak ditemukan di pasaran walaupun bahan
tersebut dilarang sebagai bahan tambahan pangan.
- Penggunaan formalin dalam
makanan menimbulkan efek yang berbahaya bagi kesehatan baik dalam jangka
pendek (akut) maupun pada penggunaan jangka panjang (kronis) serta
pada batas ambang aman.
- Perlu sosialisasi penggunaan
pengawet makanan yang aman secara terus menerus dan perlu pengawasan
beredarnya makanan mengandung formalin oleh instansi terkait secara
berkelanjutan
- Perlu pengaturan hukum yang
tegas untuk mengurangi beredarnya makanan yang mengandung bahan berbahaya
di pasaran.
Sumber:
http://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detil_berita/322-bahaya-formalin-untuk-kesehatan
Komentar
Posting Komentar