Aplikasi PATO-AERO 1 P23 untuk Pencegahan Penyakit Motile Aeromonas septicerna Pada Budidaya Ikan Lele
Aplikasi PATO-AERO 1 P23
untuk Pencegahan Penyakit Motile Aeromonas septicerna Pada
Budidaya Ikan Lele
Penggunaan beberapa antibiotik
potensial untuk pengendalian penyakit ikan sudah tidak diperbolehkan lagi, oleh
sebab itu untuk menuju pada sistem pengendalian penyakit yang ramah lingkungan
maka probiotik dipandang sebagai langkah alternatif yang berperan sebagai
kontrol biologis agar diperoleh produk perikanan yang sehat dan aman. Hal ini
penting karena ikan sebagai komoditas ekspor harus memenuhi persyaratan global
yang menuntut 4 sehat, yaitu 1. sehat proses produksi, 2. Sehat lingkungan
budidaya, 3. sehat ikan, dan 4. sehat produk. Kunci untuk dapat memenuhi keempat
kondisi tersebut adalah: penerapan program pengelolaan kesehatan ikan secara
terintegrasi dan ramah lingkungan. Salah satu cara pengelolaan kesehatan ikan yang
ramah lingkungan adalah dengan menggunakan bakteri probiotik. Gomez (1988) dalam
Suratiningsih (2005) menyatakan bahwa bakteri probiotik merupakan mikroba yang
hidup sebagai agen kontrol biologis yang digunakan sebagai musuh alami bakteri patogen.
Pembuatan Probiotik
Prosedur pembuatan sediaan
biakan Bacillus cereus diawali dengan menyiapkan master seed dari Bacillus
cereus menjadi working seed melalui 0,2 ml Bacillus cereus dalam gliserol dan
dimasukkan ke dalam media Tryptic Soy Broth 10 ml dalam botol schots ukuran 50
ml, kemudian menginkubasi biakan Bacillus cereus selama 24 sampai 48 jam dalam
inkubator pada suhu 27 1 oC; kemudian menggoreskan (streak) biakan Bacillus
Aplikasi Teknis
Efektivitas probiotik ini tidak
hanya ditentukan oleh keampuhan dari bakteri yang digunakan, tetapi juga sangat
ditentukan oleh bagaimana dan kapan sebaiknya probiotik itu diberikan. Pemberian
atau aplikasi probiotik ini dapat dilakukan melalui air dengan dosis probiotik
yang digunakan adalah l ml probiotik untuk setiap m3 air dan diberikan setiap
hari selama satu bulan. Berikut doisi probiotik berdasarkan luas dan kedalaman kolam:
Sumber: Buku Rekomendasi
Teknologi KP Tahun 2014, Badan Penelitian dan Pengembangan KP, Kementerian
Kelautan dan Perikanan
Tim Penemu
Dr.
drh. Angela Mariana Lusiastuti, M.Si.
Ir.
Taukhid, M.Sc.
drh.
Uni Purwaningsih, M.Si.
Dr.
Desy Sugiani, S.Pi., M.Si.
Tuti
Sumiati, S.Pi.
Komentar
Posting Komentar