Produksi Benih Grasscarp dengan Kombinasi Pemijahan Buatan dan Metode Induksi
Produksi
Benih Grasscarp dengan Kombinasi
Pemijahan
Buatan dan Metode Induksi
Tujuan Dan Manfaat Penerapan Teknologi
Tujuan teknologi ini adalah memaksimalkan tingkat keberhasilan
pemijahan ikan grass carp.
Manfaat dari teknologi ini adalah meningkatkan hasil produksi benih
grasscarp.
Rincian dan aplikasi teknis/persyaratan teknis yang
dapat Dipertanggungjawabkan
1. Persyaratan Teknis Penerapan Teknologi
dilengkapi oleh adanya :
Kolam
beton dengan debit volume air yang deras
Kisaran
suhu air kolam 25-32oC.
Sarana
listrik
Aerasi
2. Uraian secara lengkap dan detail SOP,
mencakup:
a. Gambaran/uraian/rincian teknologi
1. Pemeliharaan Induk
Induk ikan grasscarp jantan dan betina dipelihara secara terpisah.
Selama pemeliharaan, induk diberikan pakan komersiil (pakan apung) dengan
kandungan protein >45% dengan persentase 3% dari biomassa induk. Frekuensi
pemberian pakan komersiil 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Selain
itu, ikan induk diberi pakan hijauan berupa rumput gajah (Pennisetum purpureum)
dengan persentase 50% dari biomassa induk dan frekuensi pemberian 1 kali sehari
yaitu pada pagi hari.
2. Pemijahan
2.1. Persiapan Bak Pemijahan
Bak pemijahan disiapkan dengan ukuran 6x3x1 m. Dalam bak pemijahan dipasang
hapa berukuran 2x4 m sebanyak 2 buah dan diatur air masuk dan pengeluarannya.
Tutup terpal dipasang untuk menghindari masuknya air hujan.
yang bisa menurunkan suhu air secara drastis. Karena sifat telur ikan
grasscarp yang semi pelagik atau tidak adhesive sebagaimana pada ikan mas, maka
tidak dibutuhkan substrat untuk menempelkan telurnya
2.2. Seleksi Induk
Induk ikan grasscarp yang matang gonad dipilih dengan melihat
tanda-tanda
pada tubuh ikan yang dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :
2.3 Penyuntikan
dengan ovaprim
Penyuntikan ikan dilakukan dengan 0,5 ml ovaprim untuk setiap kilogram
induk betina. Induk disuntik kira-kira 3 sisik di bawah sirip punggung. Penyuntikan
induk betina dilakukan dua kali, dengan interval 6 jam. Penyuntikan ovaprim pertama
dilakukan sebanyak 1/3 dosis dari dosis total dan ikan dimasukkan ke dalam
tempat terpisah dari jantan. Penyuntikan ke dua dilakukan sebanyak 2/3 dari
dosis total. Bersamaan dengan itu, induk jantan disuntik satu kali dengan dosis
0,5 ml/induk jantan. Kemudian induk betina dan jantan dipelihara bersama dan
dibiarkan selama 10-12 jam agar memijah secara alami.
Selama masa pemijahan, dilakukan perangsangan dari luar, yaitu dengan memberikan
sistem imbas. Biasanya yang ikut dipijahkan pada kegiatan ini adalah ikan mas.
Ikan mas dipijahkan di Hapa ke dua dalam bak yang sama dengan ikan grascarp
yang dipijahkan, Kegiatan ini dilakukan untuk membantu memperkuat feromon agar
kedua induk ikan grascarp terangsang untuk memijah dan mempercepat pembuahan
telur. Pemijahan biasanya mulai terjadi pukul 24.00 dan berakhir pagi hari.
2.4. Penetasan telur
Untuk kegiatan penetasan telur dapat menggunakan
akuarium, wadah fiber dan hapa halus yang dilengkapi dengan aerator atau pengaliran
air sehingga telur tidak bertumpuk dan mendapat cukup oksigen. Pada suhu air
25-30⁰C, telur akan menetas sekitar 24 jam dan pada suhu dibawah 20⁰C telur
akan menetas sekitar 5-10 jam.
3. Pemeliharaan Benih
3.1. Pemeliharaan Larva
Setelah menetas larva dipelihara dalam wadah yang
sama. Namun telur yang tidak menetas dan ¾ bagian air diganti dengan air yang
baru. Larva yang telah berumur 4 hari dapat diberi pakan berupa kuning telur. Pemeliharaan
larva selama 7-10 hari dan selama masa pemeliharaan airharusdiganti setiap hari
sebanyak ½ bagian. Setelah itu barulah larva
dipindahkan ke kolam pendederan 1 yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu.
3.2. Pendederan
3.2.1. Pendederan 1.
Pendederan dimaksudkan untuk memberikan
kesempatan bagi larva lebih mengembangkan pertumbuhan badannya. Kolam
pendederan tidak perlu terlalu luas agar mudah dipersiapkan.
Prasyarat bagi kolam pendederan adalah telah
dijemur selama 5-7 hari, pemberian kapur dosis 50 gram/m², pemupukan dengan
dosis 0,5 kg/m². Kedalamanan air kolam 50 cm dan dibiarkan tergenang selama 4-6
hari setelah itu benih ditebar di pagi hari dengan kepadatan 100 ekor/m². Setelah
tiga minggu masa pemeliharaan benih induk bisa dipanen untuk pendederan ke 2.
3.2.2. Pendederan 2.
Mempersiapkan kolam dengan persyaratan yang sama
dengan kolam Pendederan 1. Melakukan penebaran benih dengan kepadatan 50
ekor/m². Melakukan pemanenan setelah masa 3 minggu pemeliharaan.
b. Cara penerapan teknologi
1. Menyiapkan Induk siap dipijahkan baik ikan grass carp maupun ikan
mas.
2. Menyiapkan bak pemijahan dengan memasang hapa pemijahan dan
akuarium untuk telur yang telah dibuahi.
3. Melakukan seleksi Induk jantan dan betina ikan grass carp dan mas
yang telah matang. Perbandingan berat antara induk jantan dan induk betina
adalah 1:1.
4. Meletakkan dua hapa pemijahan secara berdampingan untuk memberikan
rangsangan pemijahan terhadap induk grasscarp dari pemijahan ikan mas atau
melakukan penyekatan bila hapa pemijahan relatif luas.
5. Menaruh Induk dalam hapa pemijahan pada pagi hari kemudian
dilakukan persiapanpenyuntikan pada Induk grasscarp.
6. Melakukan penyuntikan pada Induk betina grasscarp dengan dosis 0,5
ml ovarium/kg induk dan 0,3 ml/kg pada jantan. Sepertiga dosis diberikan pada
suntikan pertama pada betina dan sisanya diberikan pada suntikan ke dua.
Sedangkan ikan jantan dosis seluruhnya diberikan bersamaan dengan suntikan ke
dua ikan betina. Interval antara kedua suntikan pada ikan betina adalah 6 jam.
7. Melakukan kontrol pemijahan setelah 10-12 jam dari suntikan
pertama.
8. Melakukan pemanenan telur dan selanjutnya telur ditebar kedalam
akuarium yang telah diberikan aerasi untuk ditetaskan.
Sumber: Buku Rekomendasi
Teknologi KP Tahun 2014, Badan Penelitian dan Pengembangan KP, Kementerian Kelautan dan
Perikanan
Tim Penemu
Rusel, S.Pi.
Bahanan Mokoginta
Tim Penemu
Rusel, S.Pi.
Bahanan Mokoginta
Komentar
Posting Komentar