Wadah Budidaya Perikanan Model Karamba Bambu/Kayu


Wadah Budidaya Perikanan Model Karamba Bambu/Kayu

Keramba merupakan salah satu tempat pemeliharaan ikan yang cukup populer. Pemanfaatan sungai, waduk, dan embung untuk keramba berarti juga upaya lain untuk mengoptimalkan manfaat perairan umum untuk budidaya ikan.
Bahan untuk membuat keramba dapat berupa bambu bilah, kayu, atau kawat, pembudidaya ikan umumnya menggunakan bambu sebagai kerangka pembuatan keramba dengan ukuran yang bermacam-macam (bervariasi) banyak keuntungan yang didapat jika ikan di budidayakan dikaramba.

Pada pembesaran model ini ikan dapat merasakan hidup seperti di habitat aslinya (alami) meskipun tidak mutlak sama dengan demikian aktivitasnya tidak terlambat. Keuntungan lain pembesaran ikan di karamba adalah sebagai berikut :
  1. Ikan yang di besarkan di keramba akan terhindar dari gangguan hama maupun ganguan lainya yang sering menimbulkan kerugian dalam kegiatan usaha. Pengawasan terhadap pertumbuhan ikan dan dan kesehatan ikan dapat dilakukan dengan mudah sehingga setiap di temukan gejala yang tidak menguntungkan dapat segera di tanggulangi.
  2. Kebutuhan oksigen dapat terpenuhi bagi ikan karena pergantian air terjadi setiap saat dengan demikian laju pertumbuhan dan kesehatan ikan dapat mencapai optimal.
  3. Sisa makan dan kotoran hasil dari aktivitas dapat segera hanyut terbawa aliran air sehingga tidak menimbulkan penyakit dan kekhawatiran terhadap tingginya kadar amoniak maupun zat racun lainya yang akan menghambat lajupertumbuhan. pemanenan ikan dapat di lakukan dengan mudah sehingga menghe,at waktu dan tenaga.

PEMILIHAN LOKASI
Selain ditempatkan di sungai, karamba juga dapat di tempatkan di danau atau waduk berdasarkan letaknya di dalam perairan (sugai, waduk, dan danau). Karamba menjadi tiga jenis yaitu karamba yang di letakan di dasar perairan, karamba yang diletakan di bawah permukaan air, dan karamba yang diletakan diatas permukaan air.
 1. Karamba di Dasar Perairan
Dalam prakteknya keramba di dasar perairan ini di bagi menjadi dua jenis yaitu keramba yang di letakan di dasar perairan dan keramba yang di tanam di dasar perairan keramba di dasar perairan ini umumnya di gunakan di daerah perairan yang sempit dan tidak terlalu dalam seperti pada sungai-sungai kecil atau saluran yang lebarnya tidak lebih dari dua meter.

Keramba ini lebih cocok di letakan di sungai yang aliranya deras sehingga tadak mudah terbawa arus air bila dasar perairanya keras pembangunan keramba tidak perlu di bangun dasar keramba lagi karena dasar tersebut dapat di jadikan alas.

Keramba tipe ini di bangun dengan cara menanamkan ujung-ujung kerangka keramba kedasar perairan maupun ketebing sungai matau saluran air. Oleh karena itu perlu di perhatikan bahwa ukuran kerangka keramba yang di buat harus lebih besar misalnya, ukuran keramba yang di inginkan adalah 3 m x 2 m x 1 m maka kerangka keambanya harus mempunyai ukuran 3 m x 2,40 m x 1,2.

Kerangka keramba yang tertanam di dalam adalah sepanjang 20 cm bidang permukaan keramba sebelah atas di usahakan berada 20 cm di bawah permukaan air untuk keramba yang seluruhnya di tanam di dasar perairan lebih tepat di gunakan pada sungai-sungai atau saluran air yang dangkal dengan dasar yang keras.

Bagi lingkungan sekitar penempatan keramba dengan cara di tanam secara keseluruhan sangat menguntungkan karena tidak mengganggu aliran air dan tidak menyebabkan terjaringanya samapah yang terbawa arus air.

2. Karamba di Bawah Permukaan Perairan
Keramba di bawah permukaan air sedikit berbeda dengan keramba yang di letakan di dasar perairan bagian atas keramba di bawah permukaan air tidak menonjol apalagi nongol ke permukaan air sebaliknya.

Bagian dasar tidak di tanam seperti keramba di dasar perairan keramba jenis ini lebih cocok di letakan di perairan yang agak dalam tetapi tidak bisa di letakan di perairan yang dasar sekali karena perairan yang seperti ini miskin oksigen agar lebih aman posisi di usahakan tetap berada 20 cm di bawah permukaan air.

Untuk memperhatikan posisi keramba agar tetap berada 20 cm di bawah permukaan air (tidak mengapung ke bagian atas) pada badan keramba perlu di tambahkan pemberat seperi batu, besi atau bahan lain yang mempunyai berat yang cukup. kalau arus perairan tersebut agak deras (misalnya di sungai) maka pada setiap sudut keramba di lengkapi dengan jangkar.

Hal ini untuk menjaga agar kekramba tidak hanyut cara lainya adalah mengikatkan keramba itu pada sebatang pohon yang kuat.


3. Karamba di Atas Permukaan Perairan
Keramba yang mengambang di permukaan air terutama di gunakan di danau atau waduk yang berair dalam perbedaan yang mencolok terletak pada posisi keramba terhadap permukaan air yaitu sepertiga bagian atasnya berada di atas permukaan air sedangkan dua pertiga lainya di dalam air.

Keramba jenis ini juga di lengkapai dengan pemberat dari batu atau besi jumblah pemberat itu harus di atur agar sepertiga bidang permukaan bagian atas dari keramba dapat timbul di permukaan air bila pemberat terlalu berat maka keramba akan tertarik kebawah hal ini tidak berpengaruh negatif namun sebaliknya bila pemberat itu terlalu ringan maka bagian yang muncul ke permukaan semakin tinggi keadaan seperti ini berbahaya bagi keselamatan ikan.

Keramba yang mengambang di permukaan air ini juga mempunyai resiko apabila keramba di letakan di sungi yang arusnya agak deras maka di khawatirkan akan terkena hantaman benda-benda yang hanyut bersama arus akibatnya ketenangan ikan akan terganggu dan dinding kerambapun cepat rusak.

Untuk mennnghindari hal ini keramba pada permukaan air sebaiknya di letakan di perairan yang relatif tanang dan bebas dari benturan benda yang terbawa arus air.

Agar keramba tidak mudah hanyut terbawa arus maka pada setiap sudut keramba perlu di ikatkan jangkar. lebih aman lagi bila keramba itu di ikatkan di pohon atau di buatkan semacam tambatan.


KONSTRUKSI KARAMBA
Rangka keramba sebaiknya dibuat dari kayu yang kuat dan tahan walau direndam dalam air dengan jangka waktu yang lama seperti kayu Ulin (biasa di gunukan di Kalimantan).

Rangka utama keramba sebaiknya di sambung/dirangkai dengan menggunakan Baut, bukan dengan Paku. hal ini untuk mempermudah dalam merangkai keramba di lokasi budidaya/disungai.berikut ini beberapa desain/ilustrasi konstruksi keramba. 

Sumber:
https://www.lalaukan.com/2017/03/wadah-budidaya-perikanan-karamba.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pengemasan Produk Berbahan Nabati dan Hewani

Mengenal Ikan Betutu