Udang Antartika Pemecah Mikroplastik
UDANG
ANTARTIKA PEMECAH MIKROPLASTIK
Dilansir
dari laman The Guardian (www.theguardian.com) 12
Maret 2018, udang dari Antartika (Euphausia superba)
mampu mendegradasi mikroplastik menjadi ukuran nano. Penelitian yang dilakukan
oleh peneliti dari Australia ini merupakan yang pertama didunia dan
dipublikasikan pada jurnal Nature Communications.
Penelitian yang diketuai oleh Dr. Armanda Dawson dari
Griffith University, Australia ini menemukan bahwa Euphausia superba mampu mendegradasi butiran polyethylene dengan diameter 31.5 mm menjadi
partikel berukuran diameter lebih kecil dari 1 mm. Selanjutnya, penelitian yang
dilakukan di akuarium dengan penambahan mikroplastik ini juga menunjukan bahwa
sebanyak 94% mikroplastik yang terdegradasi mempunyai ukuran yang lebih kecil
dari ukuran awal.
Setelah lima hari Euphausia superba ini
ditempatkan pada kondisi lingkungan yang bebas mikroplastik, tidak ditemukan partikel
mikroplastik di dalam tubuhnya. Hal ini menunjukan bahwa partikel mikroplastik
tersebut tidak terakumulasi dalam tubuh, melainkan dikeluarkan setelah menjadi
partikel yang lebih kecil. Sehingga tidak akan membahayakan rantai makanan
diatasnya seperti paus.
Tetapi udang
Antartika ini bukanlah solusi untuk mengatasi polusi mikroplastik di laut,
imbuh Dawson. Nanoplastik ini hanya mambuat mikroplastik lebih mudah dimakan
oleh binatang lain, nanoplastik yang terbentuk juga mungkin sumber polutan baru
bagi laut dalam. Ini disebabkan karena penelitian terbaru dari Newcastle
University menemukan bahwa partikel plastik juga ditemukan didalam hewan pada
kedalaman 11 km di lautan Pasifik.
Dawson juga
mengatakan bahwa mikroplastik yang didegradasi udang terlalu kecil untuk
dideteksi oleh sebagain besar survei kandungan plastik di lautan, yang berarti
bahwa tingkat polusi plastik mungkin lebih besar dari yang selama ini
diperkirakan.
Dr. So
Kawaguci, ahli biologi udang dari Australian Antarctic Division yang merupakan
anggota tim penelitian ini juga mengatakan bahwa udang antrtika ini sangat
efektif untuk mendegradasi mikroplastik, sehingga nano plastik yang terbentuk
akan memiliki interaksi yang berbeda dengan lingkungan laut dan diperlukan
penelitian untuk mengetahuinya.
Mikroplastik
merupakan plastik dengan diameter kurang dari 5 mm dan udang antartika tidak
dapat memakan makanan dengan diameter lebih dari 2 mm. Mikroplastik yang
termakan akan dihancurkan dalam lambung yang berfungsi seperti mesin
penghancur.
Dawson juga berasumsi bahwa jenis
krustasea yang lain mungkin dapat melakukan hal yang sama, hanya saja belum
dilakukan penelitian terhadapnya. Selain itu apakah udang antartika mampu
melakukan hal yang sama terhadap mikroplastik jenis fiber seperti jarring ikan
dan benang dari kain juga belum diketahui. Analisis global oleh peneliti
Amerika menunjukan sampah plastik terlalu tinggi untuk dapat diatasi, tingkat
polusinya hampir permanen di lingkungan kita.
Berita selengkapnya dapat di lihat
pada laman Science, The Guardian
Sumber:
Article “Krill found to break down microplastics – but it won’t save the
oceans” by Calla Wahlquist, The Guardian Science Correspondent.
(https://www.theguardian.com/environment/2018/mar/12/krill-can-turn-microplastics-into-nanoplastics-study)
Dalam http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/v2/index.php/udang-antartika-pemecah-mikroplastik/
Komentar
Posting Komentar