Edukasi Mutu Seri VII: Keracunan Pangan

 

Keracunan Pangan

Keracunan ikan histaminik terjadi akibat konsumsi ikan yang tidak diawetkan dengan baik atau didinginkan dengan benar. Keracunan ini banyak ditemukan setelah mengkonsumsi ikan makarel, tuna, marlin, dan tongkol, cakalang awetan atau yang dimakan mentah. Gejala keracunan biasanya muncul 10-60 menit setelah makan ikan yang terkontaminasi. Pada pasien timbul kemerahan pada kulit di bagian atas tubuh, ruam, keluhan perut, dan nyeri kepala berdenyut. Tanpa pengobatan, keracunan ikan histamin dapat sembuh dalam 12-48 jam.

Keracunan yang sering terjadi pada ikan tongkol yaitu keracunan histamin (scombroid fish poisoning). Ikan jenis ini mengandung asam amino histidin yang dikontaminasi oleh bakteri dengan mengeluarkan enzim histidin dekarboksilase sehingga menghasilkan histamin (Meryandini. 2000, dalam Suriawiria, 2005, dalam Kurniawan, Yoswaty dan Nedi. 2012). Menurut Madigan dan Martiko (2003), histamin merupakan modifikasi dari asam amino yang mengakibatkan alergi dengan gejala-gejala, seperti sulit bernafas, kulit merah/panas, gatal-gatal, timbul lendir, kudis dan mata berair (dalam Suriawiria. 2005, dalam Kurniawan, Yoswaty dan Nedi. 2012).

Histamin adalah amina biogenik yang dihasilkan selama penguraian mikroba pada ikan famili scombroidae seperti makarel, tuna, tongkol dan lainlain, serta ikan bukan dari famili scombroid seperti sarden. Konsumsi ikan yang rusak menyebabkan wabah keracunan makanan dan histamin pada ikan merupakan salah satu jenis keracunan makanan. Keracunan scombrotoksin biasanya merupakan penyakit ringan dengan berbagai gejala, termasuk ruam, mual, muntah, diare, kesemutan dan gatal-gatal pada kulit (Joshi, and Vishal. 2011).

Keracunan histamin gejalanya sama dengan alergi pada umumnya. Maka dari itu tidak mudah untuk mendapatkan data tentang kasus keracunan akibat mengkonsumsi ikan yang memiliki kadar histamin tinggi. Karena laporan data di dinas kesehatan atau di puskesmas hanya data alergi secara umum. Kasus keracunan di laporkan biasanya bila terjadi kasus keracunan secara massal.



Sumber:

https://kkp.go.id/djpdspkp/artikel/26304-keracunan-pangan

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1089/keracunan-makanan-laut-keracunan-terkait-histamin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pengemasan Produk Berbahan Nabati dan Hewani

Mengenal Ikan Betutu