Pembesaran Ikan Kakap Putih di Karamba Jaring Apung
Pembesaran Ikan Kakap Putih di Karamba Jaring Apung
Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50 - 70 gram/ekor dari
hasil pendederan , selanjutnya dipelihara dalam kurungan yang telah
disiapkan.
1. Penebaran Benih
Penebaran
benih ke dalam karamba/jaring apung dilakukan pada kegiatan sore hari dengan
adaptasi terlebih dahulu. Padat penebaran yang ditetapkan adalah 50 ekor/m 3
volume air.
2. Pemberian Pakan
Pemberian pakan dilakukan 2 kali
sehari pada pagi dan sore hari dengan takaran pakan 8 - 10% botol total badan
perhari. Jenis pakan yang diberikan adalah
ikan rucah (trash fish). Konversi
pakan yang digunakan adalah 6:1 dalam arti untuk menghasilkan 1 kg daging
diperlukan pakan 6 kg. Selama periode pemeliharan yaitu 5 - 6 bulan, dilakukan
pembersihan kotoran yang menempel pada jaring, yang disebabkan oleh teritif,
algae, kerang-kerangan dll.
3. Pembersihan Jaring
apung
Penempelan organisme sangat
menggangu pertukaran air dan menyebabkan kurungan bertambah berat. Pembersihan
kotoran dilakukan secara periodik paing sedikit 1 bulan sekali dilakukan secara
berkala atau bisa juga tergantung kepada banyak sedikitnya organisme yang
menempel. Penempelan oleh algae dapat
ditanggulangi dengan memasukkan beberapa ekor ikan herbivora (Siganus sp.) ke
dalam kurungan agar dapat memakan algae tersebut. Pembersihan kurungan dapat dilakukan
dengan cara menyikat atau menyemprot dengan air bertekanan tinggi.
4. Pengontrolan
Selain pengelolaan terhadap sarana
/jaring, pengelolaan terhadap ikan peliharaan juga termasuk kegiatan
pemeliharaan yang harus dilakukan. Setiap hari dilakukan pengontrolan terhadap
ikan peliharaan secara berkala, guna untuk menghindari sifat kanibalisme atau
kerusakan fisik pada ikan. Disamping itu juga untuk menghindari
terjadinya pertumbuhan yang tidak seragam karena adanya persaingan dalam
mendapatkan makanan. Penggolongan ukuran (grading) harus dilakukan bila dari hasil
pengontrolan terlihat ukuran ikan yang tidak seragam. Dalam melakukan pengontrolan, perlu dihindari jangan sampai
terjadi stress.
5. Panen
Lama pemeliharan mulai dari awal penebaran
sampai mencapai ukuran ± 500 gram/ekor diperlukan waktu 5 - 6 bulan. Dengan
tingkat kelulusan hidup/survival rate sebesar 90% akan didapat produksi sebesar
2.250 kg/unit/periode budidaya. Pemanenan dilakukan dengan cara mengangkat
jaring keluar rakit, kemudian dilakukan penyerokan.
6. Penyakit
Ikan kakap putih ini termasuk diantara
jenis-jenis ikan teleostei. Ikan jenis ini sering kali diserang virus, bakteri
dan jamur. Gejala-gejala ikan yang terserang penyakit antara lain adalah,
kurang nafsu makan, kelainan tingkah laku, kelainan bentuk tubuh dll. Tindakan
yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi penyakit ini adalah:
menghentikan pemberian pakan
terhadap ikan dan menggantinya dengan jenis yang lain
memisahkan ikan yang terserang
penyakit, serta mengurangi kepadatan
memberikan
obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
Sumber:
BBL Lampung 1999, Buku Budidaya Ikan Kakap Putih
(Lates calcarifer) di Karamba Jaring
Apung
Komentar
Posting Komentar