Alat Tangkap Cinci (Purse Seine) Mini


ALAT TANGKAP PUKAT CINCIN
(PURSE SEINE) MINI

A.  Alat Tangkap Purse seine
Purse Seine adalah alat tangkap yang bagian utamanya adalah jaring, dipergunakan untuk menangkap ikan pelagis besar atau ikan pelagis kecil sesuai dengan ukuran dan jumlah yang banyak. Alat tangkap purse seine terdiri dari kantong (bag, bunt), badan jaring, tepi jaring, pelampung (float), 2 tali pelampung (float line), sayap (wing), pemberat (singker lead), tali penarik (purse line), tali cincin (tali kang), cincin (ring), dan selvage.
Purse seine dioperasikan dengan cara melingkarkan jaring mengelilingi kawanan ikan, sehingga kawanan ikan tidak dapat meloloskan diri secara horizontal. Setelah pelingkaran selesai jaring dikerutkan dengan cara menarik tali kerut, sampai tali pemberat menyatu dan bagian bawah jaring tertutup sehingga kawanan ikan tidak dapat meloloskan diri secara vertical. Kawanan ikan digiring ke bagian kantong yang terdapat diujung jaring di salah satu sisi jaring dengan cara menarik jaring ke kapal dan akhirnya ikan hasil tangkapan diangkat ke atas kapal.
Purse Seine dikenal juga sebagai Pukat Cincin atau Pukat Lingkar. Alat tangkap ini berbentuk persegi panjang dengan pelampung (Floats) di bagian atas dan pemberat (Sinkers) serta cincin besi (Rings) di bagian bawah. Pada saat dioperasikan, kapal yang membawa alat tangkap ini  melingkari sekawanan ikan yang telah dikumpulkan dengan pemikat rumpon dan lampu berkekuatan tinggi. Setelah lingkaran terbentuk sempurna maka tali kolor (Purse Line) yang terdapat di bagian bawah akan ditarik melewati cincin-cincin besi yang bergelantungan di bagian bawah jaring sehingga alat tangkap ini akan mengerucut dan berbentuk seperti mangkok dengan segerombolan ikan yang terkurung di dalamnya.
Selanjutnya seluruh jaring akan ditarik ke sisi kapal dan ikan yang tertangkap akan terkumpul di bagian kantong jaring secara otomatis. Jenis ikan sasaran purse seine Laut Jawa adalah jenis-jenis ikan pelagis kecil seperti selar, layang, kembung, tongkol, bawal, kayul dsb. Meski demikian, kadang kala tertangkap pula jenis-jenis ikan lainnya meski jumlahnya sangat sedikit seperti kakap, tenggiri, baronang dan ikan-ikan dasar lainnya.
Pada dasarnya pukat cincin dibuat dari beberapa lembar jaring yang berbentuk segi empat atau hampir, yang gunanya untuk menggurung gerombolan ikan kemudian tali kerut (purse line) di bagian bawah jaring ditak sehingga jaring itu menyerupai kantong yang besar dan ditarik ke atas kapal pada salah satu sisinya atau kedua sisinya sehingga kantong semakin mengecil dan ikan dapat dipindahkan ke atas dek.Jaring merupakan dinding yang tidak dapat ditembus oleh ikan, sehingga ikan terkurung di dalam kantong (bunt) purse seine. Alat tangkap ini merupakan alat tangkap yang selektif, yaitu dengan mengatur ukuran mata jaring (mesh size) sehingga ikan-ikan yang kecil dapat meloloskan diri.
Purse seine dibagi menjadi dua, yaitu purse seine dengan kontong (bunt) di tenggah dan kantong di pinggir. Pada purse seine kantong di tenggah biasanya penarikan jaring dilakukan dari ke dua ujungnya, purse seine ini biasanya ditarik dengan tenaga manusia. Sedangkan yang kantongnya di pingging biasanya ditarik dengan mesin penarik (power block) yang digerakan dengan hidrolik. Pengoperasian purse seine dapat dilakukan dengan satu buah dan lebih dari satu buah kapal, hal ini tergantung dari ukuran kapal, ukuran jaring, dan jenis ikan yang akan tangkapan.

B.  Kapal Pukat Cincin (Purse Seiner)
Kapal pukat cincin adalah jenis kapal yang dibuat dengan tujuan untuk mengoperasikan pukat cincin, dan dilengkapi dengan palkah pendingin untuk menampung hasil tangkapan, mepunyai geladak kerja yang luas, mudah untuk diolah gerakn dan mempunyai kecepatan yang cukup untuk menuju ke daerah penangkapan ikan dan melingkarkan jaring. Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan, dan atau mengawetkan (UU No 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan).
Pukat cincin atau lazim disebut dengan “purse seine” adalah alat penangkap ikan yang terbuat dari lembaran jaring berbentuk segi empat pada bagian atas dipasang pelampung dan bagian bawah dipasang pemberat dan tali kerut (purse line) yang berguna untuk menyatukan bagian bawah jaring sehingga ikan tidak dapat meloloskan dari bawah (vertikal)dan samping (horizontal), biasanya besar mata jaring disesuaikan dengan ukuran ikan yang akan ditangkap. Ukuran benang dan mata jaring tiap-tiap bagian biasanya tidak sama. Disebut dengan pukat cincin sebab pada jaring bagian bawah dipasangi cincin (ring) yang berguna untuk memasang tali kerut atau biasa juga disebut juga tali kolor.
C.    Klasifikasi Pukat Cincin
Pukat cincin diklasifikasi sesuai dengan International Standards Stastistic Classification of Fishing Gear (ISSCFG) FAO dengan symbol dan Ssingkatan ISSCFG 01.0.0. adapun kode dan singkatan sebagai berikut :
1. Jaring lingkar dengan singkatan dan kode 01.0.0.2
2. Jaring lingkar bertali kerut PS 01.1.0 3.
3. Jaring lingkar satu kapal PS 01.1.1 4.
4. Jaring lingkar dua kapal PS 01.1.2 5.
5. Jaring lingkar tanpa tali kerut / lampara LA 01.2.0


 D.  Bagian-Bagian Pukat Cincin
Secara umum berbagai macam bahan yang digunakan untuk pembuatan purse seine dapat diperinci sebagai berikut : jarring utama, ssrampat (selvedge), kantong (bunt)
1.     Jaring Utama; bahan yang biasa digunakan adalah benang nylon PA 210d/9 dengan besar mata jarring (mesh size) 1,25 inchi. Panjang pukat cincin biasanya ± 3 kali kedalaman jarring, misalnya ; Panjang x lebar = 300m : 100m. Jumlah mata ke bawah atau dalamnya tergantung dari kedalaman air dimana alat tersebut akan dioperasikan.
2.    Selvedge; Selvedge merupakan mata jaring penguat yang berfungsi untuk melindungi bagian pingir dari jaring utama agar tidak mudah rusak atau robek pada saat ditarik, selvadge terletak di sekeliling jaring utama. Bahan Selvedge biasanya lebih kaku dari bahan jaring utama seperti polyethylene (PE) 380d/12 dengan ukuran mata jaring 1,5inchiatau lebih besar. Ukuran mata selvedge selalu lebih besar dari jaring utama, demikian juga nomor benang yang dipergunakan.
3.    Tali Ris; adalah tali pengikat tali pelampung dan pemberat terhadap jaring, tali ris terdiri dari tali ris atas dan tali ris bawah, tali ris atas berfungsi sebagai pengikat tali pelampung dan tali ris bawah berfungsi sebagai pengikat tali pemberat. Tali ris atas dan bawah mengunakan arah pintalan yang berlawanan dengan tali pelampung dan tali pemberat. Penciutan (shrinkage) pada umumnya berkisar antara 30% - 15% bahkan ada yang menggunakan shrinkage 10%. Shrinkage pada tali ris atas kadang-kadang berbeda dengan shrinkage pada bagian bawah jaring, dimana pada bagian bawah lebih kecil yang berarti tali ris bawah akan lebih panjang dari tali ris atas.
4.    Tali kang (ring); tali ring adalah tali yang dipergunakan untuk menggantungkan cincin pada tali ris bawah. Tali ring ini juga kadang-kadang disebut juga dengan tali kang. Tali kang dibuat dengan menggunakan bahan kuralon atau polyethylene dengan ukuran diameternya = 10 mm. Dan ukuran panjangnya ± 150 cm. Ada tiga tipe tali ring yaitu : 1) Bentuk kaki tunggal; 2) Bentuk kaki ganda; 3) Bentuk dasi
5.    Tali kerut (purse line); berfungsi untuk menyatukan cincin yang terdapat di bagian bawah, sehingga ikan yang berada di dalam akan terkurung jaring yang berbentuk kantong. Tali biasa disebut juga dengan tali kolor, bahan tali kolor umumnya menggunakan polyethylene (PE) akan tetapi kadang-kadang ada juga yang menggunakan kuralon (PVA). Ukuran tali kolor adalah merupakan ukuran yang terbesar di antara ukuran tali-tali yang lainnya, yaitu garis tengah kurang lebih 25 mm. Hal ini karena tali kolor memerlukan kekuatan yang cukup besar bila dibandingkan dengan tali-tali lain.
6.    Pelampung; Pelampung berfungsi untuk menahan bagian jaring supaya tetap mengapung, sehingga jarring membentuk dinding sebagai penghalang ikan supaya ikan terkurung dalam jaring. Bahan yang digunakan adalah bahan yang berat jenisnya lebih kecil dari berat jenis air laut.
7.    Pemberat; Pemberat berfungsi agar jaring bagian bawah cepat tenggelam waktu dioperasikan. Bahan pemberat umumnya menggunakan timah atau timbal (timah hitam). Pemberat yang digunakan umumnya berbentuk silinder dengan ukuran panjang + 3 cm dengan diameter 5 cm. Tetapi kadang-kadang pemberat dan tali ring dibuat dari bahan rantai besi
8.    Cincin; Fungsi cincin adalah untuk tempat lewatnya tali kerut sewaktu ditarik agar bagian bawah jaring dapat terkumpul. Bahan cincin biasanya dari kuningan atau tembaga atau kadang-kadang digunakan bahan besi yang dilapisi dengan kuningan. Cincin yang dipergunakan biasanya mempunyai ukuran diameter 10 cm dengan berat sekitar 400 gram.

Sumber :
Suharto, 2011. Usaha Penangkapan Ikan dengan Pukat Cincin/Purse seine Cincin Mini Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pengemasan Produk Berbahan Nabati dan Hewani

Mengenal Ikan Betutu