Diagnosa Penyakit Ikan Kerapu



 DIAGNOSA PENYAKIT IKAN KERAPU

Oleh: 
Dinarti, Yan Evan dan Didik Santoso

Diagnosa Klinik
Diagnosa klinik merupakan metode untuk mengindentifikasi penyakit ikan berdasarkan perubahan abnormal tingkah laku dan fisik ikan. Tingkat kepercayaan hasil diagnose tergantung pada keakuratan dalam pengumpulan data dan informasi selama anamnesis.
Data dukung yang perlu digali selama anamnesis adalah status ikan dan kondisi lingkungannya, ,meliputi sepsis ikan, populasi, umur, data kualitas air dan metode budidaya yang dilakukan. Selanjutnya dilakukan anamnesis terkait dengan sejarah kejadian penyakit, gejala penyakit, insidensi serta mortalitas dan morbiditasnya. 

Status dan riwayat ikan yang pelu diperhatikan dalam daignosa penyakit ikan kerapu
No
Jenis Pemeriksaan
Materi Pemeriksaan
Keterangan

1.
Status IKan
Jenis Ikan
Insiden infestasi ektoparasit pada ikan kerapu macam lebih tinggi dari pada kerapu bebek

Kejadian penyakit pada kerapu bebek seringkali tidak diikuiti oleh perubahan fisik yang jelas
Infeksi bakteri superfisial lebih sering ditemukan pada kerapu macan dibandingkan kerapu bebek
Kerapu bebek ukuran 250 – 350 gram sering terjadi penurunan tingkat ketahanan tubuh
Kerapu sunu lebuh mudah stress dibandingkan dengan kerapu lainnya
Umur
Infestasi parasite oleh cacing kulit dan insang (benedenia sp, pseudedorhabdosynosu sp, Diplectanum sp, Haliothrema sp
Penyakit parasite golongan protozoa (Trichodina sp dan Cryptocaryon sp) pada ikan umur kurang 3 bulan dapat menyebabkan kematian massal
Penyakit VNN dan SGD pada ikan umur kurang dari 3 bulan dapat menyebabkan kematian massal
Lokasi Budidaya
Insidensi infestasi cacing kulit dan insang pada ikan yang dipelihara di KJA lebih tinggi daripada pemeliharaan pada bak terkontrol
2.
Riwayat Kejadian penyakit
Sejarah kejadian penyakit
Penyakit yang terjadi pada saat pemeriksaan sangat terkait dengan kejadian penyakit sebelumnya



Patogen dapat menyebabkan penyakit secara perakut ataupun kronis
a.       Perakut
Perubahan lingkungan yang ekstrim pada ukuran larva dan benih, senyawa toksik dan limbah dalam konsentrasi tinggi
b.      Akut
Perubahan lingkungan yang ekstrim pada masa pendederan, kesalahan handling, infeksi bakteri, VNN dan Iridovirus, serta infestasi amyloodinium sp, Tricodina sp dan cryptocaryon sp
c.       Kronis
Infestasi cacing kulita dan insang, penyakit nutrisi

Setelah amnesis selesai, selanjutnya dilakukan pemeriksaaan klinis (pemeriksaan perubahan tingkah laku  dan pemeriksaan patologi anatomi. Pemeriksaan patologi anatomi meliputi pemeriksaan permukaan tubuh dan bedah bangkai.
Pemeriksaan permukaan tubuh meliputi pemeriksaan kelainan anatomi tubuh, warna kulit, keadaan lender, sisik, keadaan anggota gerak dan kemungkinanan terdapat ektoparasit makroskopik. Pemeriksaan abnormalitas insang meliputi: lesi, warna, keadaan lendir, parasit, atau benda asing pada insang.

Beberapa contoh Perubahan spesifik penyakit penting dan sering dijumpai pada ikan kerapu

No
Jenis Pemeriksaan
Materi Pemeriksaan
Perubahan yang sering terjadi
Kemungkinan Jenis Penyakit
1
Gejala Klinis
Tingkah Laku
Ikan Mati disertai gejala berputar, meloncat atau gerak tidak terkoordinasi
VNN



Ikan mengendap di dasar selama 2 – 3 minggu, selanjutnya ikan terlihat kembung di permukaan air dan  beberapa minggu kemudian ikan mati
Gropuer Iridovirus
2.
Fisik
Permukaan Tubuh
Terjadi kematian tanpa disertai perubahan spesifik
VNN, Gropuer Iridovirus



Hiperemi pada  bagian mandibula
Gropuer Iridovirus, streptococcus



Nekrosis pada sirip dan permukaan tubuh
Infeksi bakteri, kesalahan handling/re strain



Nekrosis ikan disertai perubahan warna menjadi kekuningan serta ruptur lamella insang
Tenacibaculum maritimum


Organ Dalam
Terdapat cairan pada rongga perut berwarna keruh
Infeksi Bakteri



Pembengkakan pada limpa dan ginjal
Infeksi Gropuer Iridovirus, streptococcus spp, vibrio Spp

Sumber:  Buku Penyakit Ikan Kerapu 2013, Loka Pemeriksaan Penyakit dan Lingkungan – Serang
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya – Kementerian Kelautan dan Perikanan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pengemasan Produk Berbahan Nabati dan Hewani

Mengenal Ikan Betutu