Diagnosa Laboratorik Penyakit Ikan Kerapu
1. DIAGNOSA LABORATORIK PENYAKIT IKAN KERAPU
Oleh:
Oleh:
Dinarti, Yan Evan dan Didik Santoso
Pemeriksaan
laboratorik digunakan sebagai alat untuk peneguhan diagnosa. Pemeriksaan
laboratorik antara lain meliputi:
1.
Pemeriksaan
makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan
dengan memeriksa adanya perubahan abnormal fisik tubuh ikan. Pada pemeriksaan
ini dapat diikuti dengan penyiapan preparat apus dan tempel jaringan untuk
pemeriksaan mikroskopik langsung.
2.
Pemeriksaan
mikroskopik langsung (direct microscopy)
Pemeriksaan dilakukan terhadap
preparat basah insang, potongan jaringan organ dalam tubuh abnormal dan kerokan
kulit. Beberapa materi yang diamati antara lain:kelainan jaringan serta
kemungkinan terdapatnya agen penyebab penyakit. Apabila diperlukan, beberapa
organ dapat dibuat preparat ulas dan tempel jaringan dan dilakukan pewarnaan
sederhana.
3.
Pemeriksaan
parasitology
Dilakukan untuk identifikasi jenis
/sepsis parasit
4.
Pemeriksanaan
mikrobiologi
Pemeriksaan ini meliputi isolasi,
pemurnian koloni dan identifikasi. Isolasi dilakukan pada media umum dan media
selektif. Media umum yang dapat digunakan antara lain: Tryptone soya Agar
(TSA), Marine Agar (MA), Brain Herat Infusion Agar (BHIA) atau nutrient agar
(NA). sedangkan media khusus yang biasa digunakan untuk isolasi bakteri yang
menyerang air laut adalah media selektif untuk vibrio spp (TCBSA),
Streptococcus spp (KF Medium)
5.
Pemeriksaan
histopatologi
Pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengetahui perubahan abnormal pada tingkat sel dan jaringan, sehingga diketahui
kemungkinan penyebab penyakit serta tingkat keparahannya.
6.
Pemeriksaan
lain
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat ini telah banyak berkembangan metode diagnosa
modern , baik yang berbasis immunologi, biologi molekuler maupun kultur sel.
Sumber: Buku Penyakit Ikan Kerapu, Loka Pemeriksaan
Penyakit dan Lingkungan – Serang
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya –
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Komentar
Posting Komentar