Jenis Penyakit Infeksius Pada Ikan Kerapu
JENIS
PENYAKIT INFEKSIUS PADA IKAN KERAPU
1.
Bakteri
Gejala
klinis ikan terserang bakteria adalah: gerakan ikan lemah, produksi lendir
berkurang setelah ikan yang terinfeksi mengeluarkan lendir yang berlebihan,
Timbul pendarahan dan nekrosa pada tempat infeksi, luka (ulcer) pada tempat
infeksi.
Beberapa bakteri
menyebabkan rontok pada insang dan sirip, timbul ascites (semacam benjolan). Bengkak pada perut dan mengeluarkan
cairan kuning darah (dropsy), mata
menonjol (exophthalmos). Beberapa
bakteri dapat menghasilkan “tubercle”
atau “granuloma” pada bagian tubuh
yang terinfeksi.
Beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri yaitu:
a) Penyakit
luka bernanah
Merupakan salah satu penyakit yang banyak
menyerang ikan pada pembesaran di KJA dan dapat menyebabkan kematian masal.
Gejala Klinis: penampakan
pada kasus kronis memperlihatkan adanya pembengkakan atau luka – luka kemerahan
pada permukaan tubuh. Organ intenal memperlihatkan pembengkakan gelembung
renang dan pendarahan pada hati.
Penyebab: Bakteri Vibrio alginolyticus
b) Penyakit
Sirip Busuk
Gejala Klinis: penampakan awal terlihat pada
perubahan warna kulit menjadi pucat keabu –abuan. Pada luka terjadi pengikisan
yang diikuti dengan pendarahan. Berkembangnya penyakit dapat menyebabkan sirip
rontok / hilang.
Penyebab: Baktei flexibacter sp. Dapat diperparah dengan
infeksi skunder bakteri vibrio sp.
c) Penyakit
Insang Busuk
Munculnya
penyakit ini, umumnya disebabkan oleh kondisi lingkungan. Minimnya oksigen dan
tingginya amoniak dalam air merupakan faktor penyebab mewabahnya panyakit ini.
Gejala
Klinis: dicirikan
pada penampakan warna kekuningan pada filamen insang dan membusuk. Terdapat
luka pada epitelium yang berakibat
pada pengerasan dan penggabungan lamella dan filamen. Lamella insang menjadi
busuk dan gripis
Penyebab: flexibacter sp. Cytophaga sp. atau Flavobacterium sp.
d) Penyakit
Vibriosis
Merupakan
penyakit yang paling umum menyerang ikan laut. Bersifat oportunistik yang dapat
menimbulkan penyakit, jika kondisi ikan stress.
Gejala
Klinis: penampakan
awal terlihat luka – luka borok, pada seluruh tubuh bahkan terjadi keracunan
darah. Ikan yang terifeksi matanya terlihat menonjol.
Penyebab: Bakteri Vibrio Sp
e) Penyakit
Keropos Rahang
Umumnya serangan penyakit ini berkaitan
dengan kondisi lingkungan. Infeksi dapat menyebabkan kematian hingga 100% dalam
waktu yang relatif singkat, terutama yang berukuran benih
Gejala Klinis: adanya pendarahan yang
menampakkan warna merah pekat, paa bagian kepala dan rongga mulut hingga
operculum. Pernafasan terlihat cepat dan ikan tergeletak lemah di dasar bak
atau jaring. Kropos terlihat disekitar mulut dan menyebabkan terlepasnya rahang
bawah. Infeksi ini juga disertai dengan gejala ekor buntung.
Penyebab: vibrio anguillarum
f) Penyakit
Anus Menonjol
Dikenal juga sebagai penyakit
pseudotuberculosis, organ yang diserang adalah ginjal dan limpa. Kematian dapat
terjadi dalam kurun waktu yang singkat.
Gejala Klinis: warna tubuh lebih gelap, terdapat
pendarahan di sekitar operculum, mata mengalami pembengkakan dan keruh. Pada
bagian anus terdapat pembengkakan yang menonjol keluar dan memerah. Organ limpa
dan ginjal terlihat bintil – bintil dan mengalami pembengkakan. Berenang tidak
stabil dan tergeletak lemah di dasar.
Penyebab: Bakteri Pasteurella sp
g) Penyakit
Radang Mulut
Disebut juga penyakit Salmonid bloodspot atau yersiniosis
yang sering menyebabkan kematian dalam skala kecil namun berlangsung terus
menerus. Umumnya serangan berkaitan dengan masalah buruknya kondisi lingkungan
dan rendahnya oksigen terlarut.
Gejala Klinis: terdapat pendarahan pada bagian
mulut dan langit - langit mulut. Pendarahan juga terjadi pada operkulum,
pangkal sirip dan jaringan pengikat pada jari – jari sirip. Perut kembung
berisi banyak cairan bening dan cairan kekuningan pada saluran usus.
Penyebab: Bakteri Yersinia ruckeri.
h) Penyakit
Bintik Merah
Timbulya penyakit ini disebabkan oleh faktor
stress akibat suhu air yang tinggi. Dapat menyebabkan kematian jika
penyerangannya sudah parah.
Gejala Klinis: tampak luka – luka kecil yang
disertai pendarahan dan pembengkakan di tubuh
dan berkembangn menjadi borok dan merusak jaringan hingga tulang dapat
terlihat.
Penyebab: Bakteri Pseudomonas Sp
2.
Parasit
Parasit adalah organisme yang hidup pada organisme lain dan
mendapat keuntungan dari hasil simbiosenya sedangkan inang dirugikan. Jumlah parasit pada ikan baik laut maupun
tawar sangat banyak, dalam jumlah sedikit masih dapat ditoleransi dan
mempengaruhi kondisi fisiologis ikan.
Beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit antara lain:
a)
Penyakit
Cryptocaryonisis
Biasa disebut Marine White Spot karena menyebabkan bintil putih pada bagian yang
terserang. Parasit ini biasa menyerang permukaan tubuh dan insang. Parasit ini
biasa menyerang permukaan tubuh dan insang. Sangat sering menyerang ikan yang
dibudidayakan di bak yang sirkulasi airnya tidak lancar. Dapat menyebabkan
kematian hingga 100% terutama pada ukuran 5 -7 cm bila tidak segera
ditangani.
Gejala Klinis: terdapat bintil putih pada daerah
yang terserang. Banyak memproduksi lendir. Berenang tidak normal dipermukaan
atau diam di dasar. Menggosok gosokkan tubuh ke dinding bak atau jaring serta
nafsu makan turun.
Penyebab: Protozoa ciliata Cryptocaryon irritans
b)
Penyakit Trichodiniasis
Parasit ini menyerang kulit dan insang ikan
budidaya.
Gejala Klinis: produksi
lendir yang berlebihan. Sirip dan insang geripis. Menggosok – gosokkan tubuh ke
dinding bak atau jaring serta nafsu makan berkurang.
Penyebab: Protozoa ciliate Trichodina
c) Penyakit Oodiniasis
Sering dikenal dengan sebutan Marine Velvet yang disebabkan organisme dinoflagellata.
Gejala yang diperhatikan mirip dengan infeksi marine white spot karena penampakan bintik putih pada bagian yang
terserang. Parasit ini juga menyerang permukaan tubuh dan insang terutama ikan
yang dipelihara pada kondisi sirkulasi air yang tidak lancar dan kondisi cuaca
yang sangat cerah. Bila tidak segera dikendalikan, infeksi ini dapat
menyebabkan kematian hingga 100% dalam waktu singkat.
Gejala Klinis: Operculum
sedikit terbuka dan insang terlihat pucat, bila diamati dengan teliti terdapat
bintik – bintik kecoklatan pda lembar insang. Berenang abnormal, kebanyakan
berdiam di dasar atau berenang lamban dipermukaan air serta nafsu makan
menurun.
Penyebab: protozoa dinoflagellata Amylodium ocellatum
d)
Penyakit Caligiosis
Parasit ini biasanya menyerang kulit, sirip
dan insang ikan. Tingkat kematian yang ditimbulkan relatif rendah namun akan
berakibat fatal bila terjadi infeksi skunder oleh bakteri.
Gejala Klinis: sisik
lepas pada bagian yang terinfeksi dan dapat berkembang menjadi borok atau
pendarahan bilamana terjadi infeksi sekunder oleh bakteri seperti vibrio sp.
Penyebab: Parasit crustacea caligus epidemicus dan caligus patulus
e)
Penyakit Rhexanellosis
Parasit ini menyerang bagian rongga mulut,
rongga mulut hidung dan insang.
Gejala Klinis: nafsu makan menurun, sehingga
kondisi ikan lemah
Penyebab: Isopoda Rhexanella verrucosa
f)
Penyakit Mogonetik Trematoda Kulit
Parasit cacing ini menyerang kulit dan mata
ikan.
Gejala Klinis: berenang
tidak normal pada dasar atau permukaan,
suka menggosokkan tubuh pada dinding bak atau jaring sehigga menimbulkan luka
pada kulit. Infeksi ini dapat menyebabkan sirip menjadi geripis dan serangan
berat pada mata, dapat menyebabkan kebutaan serta kehilangan nafsu makan.
Penyebab: Cacing capsalid
Benedia sp dan Neobenedenia sp
g)
Penyakit Mogonetik Trematoda Insang
Cacing ini menyerang insang kerapu terutama
pada saat kualitas air kurang baik dan kepadatan tinggi.
Gejala Klinis: ikan
terlihat berenang tidak normal. Nafsu makan berkurang. Insang terlihat pucat
dan kadang disertai warna tubuh yang pucat.
Penyebab: Cacing Monogenea Pseudorhabdosynochus Sp, Haliotrema sp dan Diplectanum sp.
h)
Penyakit Hirudiniasis
Menyerang seluruh bagian tubuh eksternal ikan
Gejala Klinis: warna
tubuh kusam dengan penampakan parasit yang
terlihat berumbai – umbai serta terdapat luka pada area mulut/gigi. Infeksi berat menyebabkan anemia dan dapat menyebabkan infeksi sekunder
seperti bakteri maupun virus.
Penyebab: Lintah
laut Zeylanicobdella sp
3.
Jamur
Ciri Umum Jamur : 1). Eukariotik, nonmotil,
nonklorofil, uni atau multiseluler; 2). Memiliki nukleus, mitokondria, 70s dan 80s
ribosom; 3). Plasma membran mengandung ergosterol; 4). Dinding sel tersusun
atas kitin, glukan, mannans dan polisakarida 5. Ukurannya lebih besar dari
bakteri; 7). Membutuhkan nutrisi yang sederhana. Penyakit yang disebabkan oleh
jamur adalah Penyakit Ichthyophoniasis.
Penyakit ini terutama menginfeksi usus ikan kemudian melepaskan sporanya ke
dalam peredaran darah dan akhirnya tersebar ke seluruh organ tubuh.
Gejala Klinis: ikan
kehilangan keseimbangan saat berenang. Anemia akibat kekurangan darah.
Kehilangan nafsu makan dan kurus. Organ darah meliputi limpa, hati, dan ginjal
terlihat membengkak dan terlihat nodul – nodul putih dalam jumlah banyak.
Penyebab:
Jamur
Icthyosporodium Sp
4.Virus
a)
VNN (Viral
Nervous Necrosis)
Dapat menyebabkan kematian massal pada ikan
gelondongan
Gejala Klinis: nafsu makan hilang, berenang lemah
dipermukaan. Tergeletak di dasar bak dan mati. Mengapung dipermukaan air
disertai pembengkakan gelembung renang.
Penyebab: Piscine Nodavirus yang
merupakan virus RNA
b)
Iridovirus
Umumnya
merupakan penyakit yang mematikan di KJA. Penyakit ini juga disebut dengan Sleepy grouper disease
Gejala
Klinis: ikan
berenang lemah di permukaan air atau berdiam di dasar bak. Tubuh berwarna lebih
gelap. Anemia akut yang terlihat dari warna insangnya. Hati berwarna gelap
akibat pendarahan hebat, pembengkakan dan pucat serta limpa mengalami
pembengkakan.
Penyebab: Iridoviridae yang merupakan virus
DNA sitoplasmik.
Sumber: Tim PHPI, Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon
Komentar
Posting Komentar