Panduan Penanganan Mamalia Laut Terdampar Dalam Kondisi Hidup

PANDUAN PENANGANAN MAMALIA LAUT TERDAMPAR DALAM KONDISI HIDUP

Mamalia laut yang terdampar dalam kondisi hidup dimasukkan ke dalam Kode 1. Ciri-ciri mamalia laut yang hidup adalah sbb:
·         Lubang pernafasan masih bergerak aktif, udara masih keluar dari lubang pernafasan.
·         Masih ada detak jantung (raba dada hewan sebelah kiri).
·         Masih ada refleks (antara lain: kelopak mata berkedip saat disentuh, lubang pernafasan menjadi ketat saat disentuh, rahang tidak mau dibuka paksa, ada penolakan dari hewan saat sirip dada disentuh).
·         Upaya penyelamatan akan lebih berhasil jika dilakukan sebelum 1x24 jam setelah kejadian terdampar.
A.       Peralatan
Peralatan dasar yang dibutuhkan untuk melakukan penanganan mamalia laut terdampar dalam kondisi hidup, dipengaruhi oleh ukuran, lokasi, dan kondisi mamalia saat ditemukan pada saat terdampar antara lain:
1. Handuk atau selimut basah;
2. Tandu;
3. Matras atau alas lain yang lunak;
4. Sprayer atau ember untuk membasahi tubuh hewan
B.       Langkah - Langkah Penanganan
Penanganan mamalia laut terdampar dalam kondisi hidup dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Dekati hewan dengan hati-hati dari arah samping, hindari daerah mulut, sirip dan ekor.
2.      Posisikan dua orang penolong pada masing-masing sisi badan antara sirip dada dan sirip ekor.
3.      Jika hewan masih berada di dalam air, BANTU mamalia laut tersebut untuk tetap MENGAPUNG dengan lubang nafas tetap di atas air
4.      Jika hewan berada di atas pasir atau batu, usahakan untuk meletakkannya di atas MATRAS atau alas lain yang lunak. Matras diperlukan untuk mengurangi beban tekanan pada hewan sehingga dia lebih mudah bernafas
5.      Jika hewan berada di atas pasir dan tidak ada matras, buat genangan air dengan menggali lubang disekitar tubuh hewan untuk membuat tubuhnya sedikit tergenang (untuk menambah daya apung hewan sehingga dia tidak panik dan menjadi mudah bernapas).
6.      Jikahewan berada di atas pasir dan tidak ada matras, gali lubang di bawah sirip dada sehingga sirip dada tidak tertekan;
7.      Lindungi tubuh hewan dari matahari dengan menggunakan handuk/kaos basah (pastikan lubang napas tidak tertutup).
8.      Lindungi tubuh hewan dari matahari dengan menggunakan payung atau tenda.
9.      Lindungi mata mamalia laut dari pasir dan benda asing lainnya.
10.  Semua kegiatan yag dilakukan di sekitar mamalia laut harus dilakukan dengan HATI-HATI, LEMBUT dan TENANG – TIDAK
11.  BOLEH BISING. Kebisingan dan gangguan lainnya akan membuat mamalia laut tersebut stress.
12.  TEMU KENALI tanda-tanda luka, dan hitung waktu bernafasnya, hal tersebut dapat memberikan gambaran tingkat stress dari mamalia tersebut;
13.  BERHATI-HATI dengan bagian gigi dan ekor mamalia laut tersebut JANGAN MELAKUKAN TINDAKAN YANG MEMBAHAYAKAN DIRI .
14.  HINDARI menghirup udara bekas nafasnya sebab dapat mengandung bakteri;
15.  JANGAN memberi makan mamalia laut tersebut;
16.  jangan dorong atau tarik ekor sirip, atau kepala. jangan sentuh mamalia laut berlebihan.
17.   TETAP sirami tubuh mamalia laut tersebut dengan air laut. BERHATI-HATI saat menyiramkan air laut keseluruh tubuh mamalia laut, jangan sampai air laut masuk kesaluran pernafasannya;
18.  Konsultasikan langkah penyelamatan selanjutnya dengan Tim Penyelamat – sesuai dengan bagan alir pada Bab 1 (lepas langsung atau rehabilitasi)
19.  Begitu hewan sudah lepas di laut, buat bunyi-bunyian di bawah air dengan membenturkan 2 buah batu atau 2 batang besi sehingga hewan tidak kembali lagi ke pantai.
20.  Jika kondisi mamalia tidak dalam kondisi stabil, maka lakukan perawatan sementara sampai kondisinya membaik dan dapat dilepaskan kembali ke perairan.
C.        Pendataan:
1.         LAKUKAN pendokumentasian digital.
2.         CATAT deskripsi detai kondisi mamalia laut saat dipindahkan, termasuk kecepatan bernafas, dan kondisi lingkungan di lokasi tersebut; TETAP menjaga kontak dan mengurangi suara serta gangguan lain seminim mungkin;
3.         LAKUKAN pendokumentasian digital.

1.     Langkah Penanganan Untuk Mamalia Laut Berukuran Kecil
(Panjang < 6M Dan Lebar < 1M)
1.      Jika kondisi mamalia sudah stabil dan memungkinkan untuk dilepaskan kembali, lakukan pelepasan langsung dengan tandu sesuai dengan prosedur yang ada.
2.      Saat mengangkat tubuh mamalia laut tersebut, lakukan secara bersama-sama dengan tenang dan hati-hati;
3.      Posisikan tandu sehingga kepala hewan mengarah ke laut.

4.      Turunkan hewan dan tandu dengan hati-hati
1.       Langkah Penanganan Untuk Mamalia Laut Berukuran Besar (Panjang > 6M Dan Lebar > 1M)
1. Berikut ini adalah metode penyelamatan paus besar yang diambil dari Johnson, 1997. Peralatan yang diperlukan adalah harness, tali, dan matras (belly-pad) untuk alas perut si hewan.
2. Tarik paus ke belakang pada saat masih ke darat sampai ke dalam air dangkal dengan menggunakan alat sejenis ‘harnes’ dengan beberapa tali keliling supaya kekuatan tarik tidak membebani satu titik. Alasi perut hewan dengan matras jika jarak penarikan agak jauh atau kondisi pantai berbatu.
Gambar 2. Posisi harnes pada tubuh paus saat si hewan masih ada di darat (Gambar oleh Denise Seegobin)

3. Pada saat hewan sudah ada di air dangkal, pindahkan posisi tali penarik sehingga dapat menarik paus ke depan menghadap laut ke perairan lebih dalam.
Tim Teknis
1. Mintalah BANTUAN dari aparat (polisi, militer) untuk mengamankan lokasi tersebut agar masyarakat tidak mendekat, menyentuh, dan merusak bagian tubuh mamalia laut. MINIMIAL JARAK yang disarankan adalah 100 meter dari objek mamalia terdampar hidup. Hanya tim penyelamat yang boleh berada di dalam radius tersebut.
2.   Sebaiknya ada setidaknya satu anggota tim penyelamat yang sudah mendapatkan pendidikan terkait Marine Mammals Medical Training (M3T).
INGAT : Mengembalikan mamalia laut yang terdampar hidup ke laut lepas tanpa memberikan pertolongan pertama dari personel yang memiliki kemampuan untuk melakukannya dapat saja berakibat fatal bagi mamalia laut tersebut.


Penanganan Biota (Cara Mengembalikan Biota Ke Laut)
LAKUKAN pendokumentasian terkait karekteristik fisik, jenis, panjang, lebar, dan perilaku selama terdampar;
Paska-Evakuasi
1.        CATAT deskripsi detail kondisi mamalia laut saat dipindahkan, termasuk kecepatan bernafas, dan kondisi lingkungan di lokasi tersebut;
2.        TETAP menjaga kontak dan mengurangi suara serta gangguan lain seminim mungkin;
3.        LAKUKAN pendokumentasian digital; Pendokumentasian dapat dilakukan dengan mengisi form pelaporan kejadian terdampar dan dat morfometrik. Lengkapi dengan dokumentasi foto digital yang memperlihatkan:
a.       keseluruhan proporsi tubuh dari sisi kiri
b.      bagian kepala yag memperlihatkan proporsi letak mata, mulut dan lubang pernafasan (blow hole), bagian atas kepala ekor
(sertakan rasio pembanding dalam setiap dokumentasi), *) Refer ke lampiran tentang data foto dan morfometrik.

Sumber:
Materi Pelatihan  Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Ditjen KP3K Kementerian Kelautan dan Perikanan






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pengemasan Produk Berbahan Nabati dan Hewani

Mengenal Ikan Betutu