Tahapan Pengelolaan Keuangan Kelompok


                                                    Tahapan Dalam Pengelolaan Keuangan

Setelah mengetahui tentang pengertian dan tujuan pengelolaan keuangan , yang harus diketahui adalah mengenai tahapan yang harus dilakukan dalam pengelolaan keuangan yang meliputi:
1.      Pencatatan Aset/ Harta yang dimiliki
Setiap orang pasti memiliki asset/harta yang dicatat sebagai harta yang produktif maupun konsumtif. Harta produktif adalah harta yang memberikan penghasilan rutin atau keuantungan setelah harta tersebut dijual kembali. Contohnya tabungan yang tidak dipakai untuk belanja atau keperluan konsumtif, deposito, rumah (yang dikontrakan0 atau reksadana. Adapun harta konsumtif merupakan harta yang tidak memebrikan penghasilan, baik penghasilan scara rutin maupun keuangtungan ketika dijual kembali. Contohnya: perlengkapan dan peralatan rumah tangga (TV, meja, makan, sofa dll), perhiasan yang dipakai, mobil dan motor.
 
Tabel untuk mencatat asset/Harta
No
Nama Harta
Kelompok Harta
Nilai Perolehan (Rp)
Tahun Pembelian
Kondisi
Produktif
Konsumtif

















Keterangan:
Kolom No, isi dengan nomor harta
Kolom nama harta, isi dengan nama harta yang  dicatat
Kolom kelompok harta, untuk mengelompokkan harta yang dicatat apakah produktif atau konsumtif isi dengan tanda check list (Ö).
Kolom nilai perolehan, isi dengan harga perolehan harta, yakni harga pada saat mendapatkan harta tersbut
Kolom kondisi, isi dengan kondisi harga pada saat dilakukan pencatatan, apakah kondisinya baik atau rusak

2.      Pencatatan Semua Pemasukan dan pengeluaran
Setelah anda mencatat semua asset/harta, akan didapatkan informasi tentang kondisi keuangan anda saat ini. hal tersebut sangat berguna dalam melakukan langkah selanjutnya, yaitu mencatat semua pemasukan dan pengeluaran. Kegiatan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran akan memberikan informasi tentang banyaknya uang yang telah masuk dan yang telah dikeluarkan. Hal tersebut menajdi pertimbangan bagi seseorang untuk mengontrol pengeluaran – pengeluaran yang tidak perlu.
 
Pencatatan pemasukan dan pengeluaran juga membantu untuk mengetahui frekuensi pemasukan dan pengeluaran untuk suatu pos tertentu, sehingga dapat membedakan pengeluaran mana yang termasuk keinginan.
Tabel untuk mencatat Pemasukan dan Pengeluaran
Bulan… Tahun…
Tanggal
Keterangan
Pemasukan (Rp)
Pengeluaran












Keterangan:
          -          Kolom Bulan/Tahun isi dengan ulan dan tahun ketika dilakukan pencatatan (priode pencatatan)
          -          Kolom tanggal, isi dengan tanggal pada saat terjadinya pemasukan atau pengeluaran
          -          Kolom Keterangan isi dengan jenis atau peruntukan pemasukan/pengeluaran.
          -          Kolom pemasukan/pengeluaran, isi denganjumlah uang yang masuk/keluar
         -         Baris total pemasukan/pengeluaran, isi dengan rekapan jumlah pemasukan/ pengeluaran yang terjadi setiap tanggal transaksi pemasukan/pengeluaran.

3.      Identifikasi Pengeluaran Rutin Bulanan, dan Tahunan
Setiap orang atau keluarga biasanya punya pengeluaran yang mirip dari bulan ke bulan termasuk dari tahun ke tahun. Setelah memiliki catatan pengeluaran , identikasi apa asaja yang menjadi pengeluaran  rutin dan bagaimana frekuensinya.
Kegiatan ini dilakukan untuk membuat pemetaan p[engeluaran, apakah pengeluarantersebut rutin bulanan atau tahunan, hal tersebut akan berguna sebagai bahan dalam membuat perencanaan keuangan.
Identifikasi Pengeluaran Rutin Bulanan, dan Tahunan
No
Nama Pengeluaran
Jumlah rata - rata
Frekuensi
Bulanan
Tahunan











Keterangan:
          -          Kolom No isi dengan nomor pengeluaran yang dicatat
          -          Kolom nama pengeluaran, isi dengannama pengeluaran yang diidentifikasi
          -          Kolom Jumlah rata – rata  isi dengan arata – rata uang keluar untuk memenuji  jenis pengeluaran yang dicatat.
         -         Kolom frekuensi isi dengan frekuensi pengeluaran apakah bulanan atau tahunan, isi dengan tanda checklist (Ö)

4.      Menyusun Rencana Pengeluaran/Budgeting
Dalam menyusun rencana pengeluaran, hal – hal yang perlu diperhatikan diantaranya sebagai berikut:
1.    Membedakan kebutuhan dan keinginan
Kebutuhan adalah sesuatu yang sifatnya mendasar dan harus dipenuhi karena akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, sedangkan keinginan adalah kebutuhan yang sudah dipengaruhi oleh lingkungan, pendidikan, selera dan factor lainnya yang tidak perlu dipenuhi. Kebutuhan  sesunguhnya bersifat relative terbatas, sedangkan keinginan bersifat tidak terbatas. Sesorang harus cermat dalam memilah kebutuhan dan keinginan, sehingga tidak terjadi kesalahan pengalokasian anggaran sehingga, kebutuhan – kebutyahn mendasar dapat terpenuhi. Kebutuhan harus menjadi prioritas dioanding keinginan.
2.    Pilihlah prioritas Pengeluaran Terlebih Dahulu
Dalam menentukan prioritas pengeluaran seseorag dapat membagi pos – pos pengeluaran ke dalam tiga kelompok: biaya hidup, cicilan utang dan premi asuransi. Biaya hidup adalah semua pos pengeluaran yang biasa dilakukan  seseorang agakr menjaga kelangsuangan hidupnya.  Contohnya membeli sembako, membayr listrik, biaya sekolah dll adapun cicilan utang adalah semua pos pembayaran utang yang biasa dibayarkan setiap bulan.  Premi asuransi adalah semua pengeluaran yang dilakukan untuk membayar pengeluaran – pengeluaran asuransi seperti asuransi jiwa, kesehatan dan asuransi keruagian (rumah dan kendaraan). Khusus untuk biaya pos asuransi, tidak semuanya orang meiliki os ini, premi asuiransi biasnya hanya bagi memeiliki pendapatan tertentu dan memahami pentingnya asuransi sebagai upaya  prefentif untuk menanggung resiko dikemudian hari.
3.    Cara yang baik dalam mengeluarkan uang untuk setiap pos pengeluaran
 Cara yang terbaik untuk mengeluarkan uang untuk setiap pos pengeluaran adalah dengan melakukan penghematan. Hemat adlaah mencari cara agar  dapat mengeluarkan uang yang lebih sedikit untuk mencapai tujuan yang sama. Contohnya jika akan membeli pakan ikan dengan merek yang sama, akan mencari took yang menawarkan harga yang relative lebih murah.

Prioritas Kebutuhan dan Keiginan
No
Nama Pengeluaran
Kategori Pengeluaran
Kebutuhan
Keinginan








Keterangan:
          -          Kolom No isi dengan nomor pengeluaran yang dicatat
          -          Kolom nama pengeluaran, isi dengannama pengeluaran yang diidentifikasi
         -         Kolom kategori pengeluara, isi dengan pengelompokan nama pengeluaran yang dicatat, apakah termasuk kebutuhan atau keinginan isi dengan tanda checklist (Ö)

5.      Menabung Secara Priodik
Menabung sebaiknya dilakukan segera setelah mendapatkan penghasilan, degan demikian begitu menerima pendapatan, sesuai rencana yang telah dibuat, segera simpan sejumlah terntu untuk ditabung agar aman. Pisahkan rekening untuk tabungan dan bila perlu jangan dibuatkan ATM sehingga tidak tergoda untuk mengambilnya kembali.

Buku Catatan Menabung
Tanggal
Keterangan
Mutasi
Saldo (Rp)
(+) / (-)
Jumlah (Rp)











Keterangan:
          -          Kolom tanggal isi dengan tanggal pencatatan
          -          Kolom keterangan, isi dengan nama keperluan
         -         Kolom mutase isi dengan tanda (+) untuk pmeasukan dan tanda (-) untuk pengeluaran

Agar catatan itu dapat digunakan sebagai sumber informasi maka pengelolaannya haruslah dengan penuh disiplin. Dengan demikian, dapat dilihat keadaan keuangan kelompok, apakah untung, rugi, atau hanya kembali modal. Dari catatan itu dapat juga diambil suatu kebijaksanaan baru. Misalnya, adanya keuntungan yang berlebih kemudian diinvestasikan ke bidang lain atau bila terjadi kerugian, perlu pembenahan di sebagian/semua sektor.
Prinsip mengelola keuangan yaitu usaha untuk memaksimalkan keuntungan jangka panjang. Sedangkan keuntungan jangka pendek sendiri tidak ada salahnya di dapat untuk menambah melancarkan usaha. Akan tetapi, jika keuntungan jangka pendek yang diperoleh ternyata malah merugikan usaha dalam jangka panjang maka diperlukan tindakan yang bijaksana.
Apakah usaha itu hanya mengejar keuntungan jangka pendek? Ataukah lebih mengutamakan keuntungan jangka panjang? Jika usahanya memang berorientasi ke jangka waktu yang lama, usaha yang hanya menguntungkan dalam jangka pendek itu harus dilepas untuk menghindari kerugian di masa mendatang.
 Bisnis perikanan terdiri dari usaha jangka pendek dan jangka panjang. Kedua usaha itu dapat dipilih salah satu atau keduanya. Usaha yang orientasinya untuk jangka pendek misalnya usaha ikan hias. Dewasa ini telah banyak usahawan yang mencoba-coba melakukan investasi jangka pendek tersebut. Namun, ada usaha yang tidak dapat hanya berorientasi ke jangka pendek saja, bahkan lebih ditekankan keuntungan jangka panjang. Usaha tersebut biasanya yang membutuhkan biaya/modal besar. Misalnya, usaha tambak udang dengan orientasi ekspor yang bila dicoba hanya dengan investasi jangka pendek sama saja dengan membuang modal secara sia-sia.
Perencanaan keuangan yang teratur sangat bermanfaat bagi usaha perikanan untuk mendapatkan sasaran berupa suatu usaha yang sehat dan menguntungkan bagi kelangsungan usaha itu sendiri, juga imbalan untuk tenaga dan pikiran yang telah dicurahkan kelompok dan para anggotanya.
 
Bentuk umum informasi keuangan suatu kelompok adalah seperangkat laporan keuangan, terutama yang terdiri atas: laporan posisi keuangan (neraca), laporan rugi-laba (laporan aktivitas), laporan perubahan modal, dan laporan arus kas, termasuk catatan penjelasan laporan keuangan yang diperlukan

Sumber: 
 Modul Pelatihan Pengelolaan Keuangan, Bank Indonesia. Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM Bank Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pengemasan Produk Berbahan Nabati dan Hewani

Mengenal Ikan Betutu