Teknik Pendederan IKan Kerapu di Bak Terkontrol



TEKNIK PENDEDERAN IKAN KERAPU DI BAK TERKONTROL

Ruang lingkup budidaya ikan kerapu terdiri dari  pendederan, penggelondongan dan pembesaran, untuk ukuran benih sesuai ruang lingkup antara lain :
No
Segmentasi Kegiatan
Keterangan
1.
Pendederan
-  Panjang benih 5-7 cm, berat 2-3 gr
-  Panjang benih 9-12 cm , berat 15-25 gr

2.
Penggelondongan
-  Panjang 9-12 cm, berat 15-25 gr
-  Panjang 15-17 cm, berat 50-75 gr
3.
Pembesaran
-  Panjang 15-17 cm, berat 50-75 gr
-  Panjang 22 – 27 cm, berat sampai ukuran konsumsi

A.     Pendederan
       Pendederan dilakukan setelah benih dipelihara selama 45 – 50 hari di bak pemeliharaan larva dengan ciri-ciri : ukuran benih tidak seragam dan kanibalisme masih tinggi, pendederan kerapu di bak terkontrol mempunyai kemudahan dalam penaganannya


1.    Penebaran
Penebaran merupakan langkah awal dari kegiatan pendederan. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari untuk menghindari stress karena kondisi lingkungan terutama suhu. Penebaran dilakukan dengan cara mengaklimatisasikan benih terlebih dahulu di dalam bak pendederan dengan membuka kemasan berisi benih dan ditempatkan pada sisi bak selama 0,5 – 1 jam, kemudian kantong dibuka dan posisi kantong dimiringkan dengan mulut kantong diturunkan kea rah permukaan air pada bak pendederan.
Dengan demikian benih ikan dapat keluar dari kantong dan dengan sendirinya masuk ke bak pendederan. Padat penebaran berkisar 1-3 ekor/liter, system air mengalir harus berlansung lancer sehingga pergantian air dapat berlansung sempurna minimal 200% per hari. Untuk mengurangi penurunan kualitas air akibat sisa pakan dan kotoran lain dilakukan penyiponan  setiap hari setelah selesai pemberian pakan.  Selama pendederan ukuran pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan bukaan mulut ikan. 

2. Membiasakan makan
Weaning adalah cara yang dilakukan untuk merubah kebiasaan makan benih dari suatu jenis pakan ke jenis pakan yang lain. Weaning dilakukan di bak pemeliharaan larva selama 5-7 hari sebelum benih di pindahkan ke bak pendederan. Dalam weading tahapan yang dilakukan antara lain :
1.    Benih kerapu yang cendrung mengumpul di suatu tempat diberi pakan yang biasa diberikan.
2.    Pakan yang dikehendaki mulai diberikan sedikit demi sedikit hingga benih mau makan. (75% pakan awal : 25 % pakan baru)
3.    Pada hari berikutnya dosis pakan baru ditingkatkan dan pakan lama dikurangi.
4.    Kegiatan ini diulangi hingga semua benih dapat mengkonsumsi jenis pakan baru. Pemberian pakan baru dilakukan secara addlibitum (sampai kenyang).

3.      Pakan dan Pemberian Pakan 
Pakan adalah salah satu factor yang sangat penting dalam menunjang kegiatan pendederan. Pakan yang digunakan sebaiknya mempunyai kandungan protein yang tinggi mengingat benih kerapu termasuk hewan karnivora. Beberapa jenis pakan yang sudah digunakan dalam kegiatan pendederan antara lain : pakan rucah, pakan hidup dan pakan buatan.

4.      Grading (Pemilihan ukuran)
Grading adalah salah satu cara dalam kegiatan pemilihan ukuran benih kerapu, adapun tujuannya adalah untuk mendapatkan benih yang seragam untuk mengurangi kanibal. Oleh karena itu grading sebaiknya sudah dilakukan sejak awal penebaran sehingga prosentasi kematian dapat diperkecil. Grading dapat dilakukan secara manual yaitu memisah-misahkan secara langsung dengan gayung pada ikan yang ada di dalam baskom.                     

5.      Sampling.
Pengukuran terhadap panjang dan berat benih merupakan cara yang paling sederhana untuk mengetahui pertumbuhan benih selama masa pemeliharan. Untuk meyederhanakan sekaligus mengurangi banyaknya penanganan, pemantauan pertumbuhan cukup dilakukan dengan pengukuran panjang individu. Hal ini karena standart umum yang digunakan dipasaran adalah ukuran panjang benih. Pelaksanaan sampling sebaiknya dilakukan setiap dua minggu sekali sebanyak 10% - 20% dari total biomasa.

6.      Pengelolaan Kualitas Air.
Dalam kegiatan pendederan di bak pendederan, kualitas air juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan ini. Oleh sebab itu untuk mempertahankan kondisi kualitas air tersebut perlu dilakukan pergantian air minimal 200% tiap hari. Untuk mengurangi penurunan kualitas air akibat sisa pakan dan kotoran lainnya, maka dilakukan penyiponan setelah pemberian pakan.




Sumber: 
Balai Budidaya Laut Ambon, 2010 Budidaya ikan kerapu. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pengemasan Produk Berbahan Nabati dan Hewani

Mengenal Ikan Betutu