Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Penyediaan Pakan Buatan/Pasta

Gambar
Penyediaan Pakan Buatan/Pasta Larva /benih ikan memiliki sistem percernaan yang berbeda dengan ikan dewasa. Sistem percenaan benih ikan terbangun secara bertahap sesuai dengan umur, dimulai semenjak yolkegg habis dikonsumsi. Kondisi besarnya yolkegg berbeda dari satu jenis ikan ke ikan lain dan kecepatan perkembangan larva (embrio) sangat dipengaruhi oleh temperatur air dan waktu. Perbedaan sistem pencernakan ini menuntun ikan untuk mencari makanan sesuai dengan kebutuhannya dan dituntun oleh insting akan kebutuhan makan. Larva ikan cenderung memakan makanan alami (phytoplankton, zooplankton) yang kaya akan enzyme merupakan selective feeding secara alami. Untuk memenuhi pakan benih dapat dilakukan dengan pemberian pakan berupa pasta. Komposisi pakan buatan berupa pasta didasarkan pada formulasi pakan larva dimana partikel penyusun diet memiliki ukuran penyusun partikel yang halus dan mudah dicerna. Komposisi diet terdiri dari protein, lemak, karbohidrat, asam amino, asam lemak, v

Teknologi Penyediaan Pakan Alami (Cacing Sutera)

Teknologi Penyediaan Pakan Alami (Cacing Sutera) Usaha pembenihan ikan kini semakin berkembang di masyarakat. Seiring dengan itu kebutuhan pakan alami cacing sutra cukup besar sehingga tidak dapat dipenuhi dari tangkapan alam. Pembenih ikan lele dan ikan gurame di Yogyakarta, misalnya, setiap harinya membutuhkan pakan alami cacing sutra sebesar 500-600 liter/hari. Melihat potensi tanah di Dusun Gancahan yang secara alami bisa menghasilkan cacing pada beberapa tempat, maka Asosiasi Cacing Sutra Yogyakarta (ACY) melalukan kegiatan yang bermanfaat dimasyarakat yaitu budidaya cacing sutra dimana produksi yang dapat dihasilkan oleh asosiasi sebanyak 125-150 liter/hari. Usaha ini diharapkan dapat memenuhi ketersediaan pakan alami bagi pembenihan lele dan gurame sepanjang tahun mengingat kondisi saat ini pakan tersebut hanya dapat terpenuhi pada saat musim kemarau yang ditangkap atau dikumpulkan dari daerah pinggiran aliran sungai. Pada saat musim hujan, cacing sutra hilang terbawa ar

Teknologi Inseminasi Buatan Pada Pembenihan Ikan Air Tawar

Teknologi Inseminasi Buatan Pada Pembenihan Ikan Air Tawar Penerapan teknologi dalam kegiatan pembenihan ikan merupakan jawaban atas berbagai kendala yang dialami oleh para pelaku usaha di sektor ini. Berbagai kendala tersebut antara lain bisa datang dari musim yang kurang bersahabat, keterbatasan lahan, problem genetika, rendahnya produktivitas, ataupun hama dan penyakit. Penerapan teknologi dalam usaha pembenihan ini pada gilirannya membantu para pembudidaya bibit ikan dalam menjalankan kegiatan produksi yang efisien, murah, produktif dan berdaya saing. Dalam budidaya ikan air tawar, teknologi seleksi induk merupakan langkah awal dalam usaha pembenihan. Langkah ini sangat menentukan keberhasilan pembenihan secara keseluruhan. Karena itu, seleksi induk harus dilakukan secara teliti dan akurat berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Pemijahan dapat dilakukan secara buatan melalui pemberian rangsangan hormon untuk proses pematangan akhir gonad, pengurutan untuk proses pengelua

Pemberian Pakan Hidup Pada Kegiatan Budidaya Ikan Air Tawar

Pemberian Pakan Hidup Pada Kegiatan Budidaya Ikan Air Tawar Pemberian Pakan Artemia Cyste artemia ditetaskan dengan cara perendaman dengan air laut atau air garam dengan salinitas 20-30 ppt. Selama penetasan cyste artemia pada corong penetasan diberikan aerasi kuat agar cyste dapat teraduk dan tidak mengumpul di bawah corong penetasan artemia. Cyste akan menetas sempurna dan siap untuk dipanen setelah 24- 28 jam. Cara penen nauplius artemia dengan mematikan aerasi atau mengangkat selang aerasi kemudian diamkan selama 10 menit. Setelah itu cangkang cyste artemia akan mengapung di permukaan nauplius akan mengendap di dasar corong penetasan. Pemanenan nauplius artemia adalah dengan mengambil cangkang cyste artemia dengan menggunakan seser secara perlahan agar tidak teraduk. Cara lain adalah dengan menyipon nauplius artemia dengan selang kecil secara perlahan. Nauplius artemia kemudian disaring dengan menggunakan saringan plankton atau dengan kain mori. Setelah artemia disaring,

Potensi Usaha Budidaya Ikan Air Tawar

Gambar
Potensi Usaha Budidaya Ikan Air Tawar Usaha budidaya ikan air tawar semakin hari semakin menggiurkan. Menurut laporan Badan Pangan PBB, pada tahun 2021 konsumsi ikan perkapita penduduk dunia akan mencapai 19,6 kg per tahun. Meski saat ini konsumsi ikan lebih banyak dipasok oleh ikan laut, namun pada tahun 2018 produksi ikan air tawar akan menyalip produksi perikanan tangkap. Mengapa demikian, karena produksi perikanan tangkap akan mengalami penurunan akibat  overfishing . Ikan di laut semakin sulit didapatkan. Bahkan bila tidak ada perubahan model produksi, para peneliti meramalkan pada tahun 2048 tak ada lagi ikan untuk ditangkap. Dengan kata lain tidak akan ada lagi menu  seafood  di piring kita! Oleh karena itu diperlukan peningkatan produksi budidaya ikan air tawar sebagai subtitusi ikan laut. Sehingga kita bisa memberikan ruang kepada biota laut untuk berkembang biak. Tingkat konsumsi ikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar merup