Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Tingkatkan IQ dan Perbaiki Kualitas Tidur dengan Makan Ikan

Tingkatkan IQ dan Perbaiki Kualitas Tidur dengan Makan Ikan Para peneliti dari  University of Pennsylvania  melakukan studi mengenai pengaruh kandungan ikan pada pola tidur dan skor  Intelligence Quotient (IQ) . Dari studi tersebut, didapat bahwa anak-anak yang makan ikan, sedikitnya sekali sepekan, rata-rata memiliki kualitas tidur yang membaik. Selain itu, skor tes IQ mereka pun lebih tinggi jika dibandingkan anak-anak yang jarang atau tidak pernah makan ikan. Dikutip dari Kantor Berita Xinhua, Minggu (5/5), penelitian ini dilakukan pada 541 anak usia sembilan sampai 11 tahun untuk menguji hubungan antara omega-3, asam lemak yang ada pada banyak jenis ikan, dan inteligensia, dan tidur yang lebih baik. Anak-anak yang terdiri 54 persen lelaki dan 46 persen perempuan disurvei mengenai konsumsi ikan mereka dalam sebulan terakhir. Di sisi lain, orang tua mereka juga ditanya tentang kualitas tidur anak-anak saat malam dan siang. Selain itu, anak-anak lelaki dan perempuan juga dim

Teknologi RAS Berhasil Produksi Benih Gurame

Gambar
Teknologi RAS Berhasil Produksi Benih Gurame Sumber Foto: Humas DJPB KKPNews, Jakarta – Apabila dikomparasi dengan sistem konvensional, pendederan ikan gurame dengan teknologi Recirculation Aquaculture System (RAS) dapat meningkatkan padat tebar hingga 28 – 30 ekor per liter  dari padat tebar sistem konvensional yang hanya 0,2 ekor per liter.  Masa pemeliharaan benih juga relatif lebih pendek yaitu 30 hari telah mencapai ukuran 2 – 4 cm, dengan tingkat kelulusan hidup mencapai 95 persen, dan tingkat keseragaman ukuran hingga 90 persen. Dalam sistem konvensional, waktu pemeliharaan mencapai 50 hari, kelulusan hidup hanya 60 persen, dan keseragaman ukuran 80 persen. Produktivitas produksi dengan teknologi RAS naik hingga 140 kali lipat dibanding konvensional. Terkait hal ini, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto, Jumat (17/5) di Jakarta menjelaskan bahwa teknologi RAS merupakan teknologi yang tepat dalam meningkatka

Mengenal Lebih Jauh BLU LPM UKP

Gambar
Mengenal Lebih Jauh BLU LPM UKP Sumber: https://blulpmukp.id/publikasi/infografis/mengenal-lebih-jauh-blu-lmukp/

KKP Permudah Akses modal

KKP Permudah Akses modal Kementerian kelautan dan Perikanan atau KKP menggandeng perusahaan  teknologi finansial guna menyalurkan pembiayaan ke sector kelautan dan perikanan. Melalui aplikasi Fintag, pelaku usaha perikanan skala mikro, kecil, dan menengah dapat mengakses modal dengan bunga pinjaman 4 persen per tahun. Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan  (BLU-LPMUKP) dibentuk Kementerian kelautan dan Perikanan pada 2017 untuk meningkatkan permodalan dan akses pembiayaan pelaku usaha. Badan itu memanfaatkan Fintag, aplikasi teknologi finansial (tekfin), untuk menyalurkan modal bagi pelaku usaha kelautan dan perikanan. Aplikasi Fintag dibuat PT Fintegra Homido Indonesia.                 Menurut direktur BLU-LPMUKP Syarif Syahrial di Jakarta, Rabu (10/4/2019), uji coba pemanfaatan aplikasi Fintag untuk pembiayaan UMKM perikanan dimulai tahun ini. Pembiayaan ini diprioritaskan bagi pelaku usaha skala mikro dengan nilai dibawah 50 juta per orang.

Menjembatani Akses Permodalan Pelaku Usaha Perikanan

Menjembatani Akses Permodalan Pelaku Usaha Perikanan Nelayan adalah profesi lain di sektor perikanan dan kelautan yang dilakukan oleh perseorangan yang kerap dianggap sebagai lahan beresiko tinggi bagi institusi keuangan seperti perbankan. Alhasil, tak mudah lagi para nelayan, pembudidaya, petani garam, dan pengolah hasil perikanan atau kelautan dan masyaraklat pelaku usaha di pesisir untuk mendapat akses permodalan. Padahal, di satu sisi, permodalan ini bisa menjadi harapan bagi merejka untuk mengembangkan usaha dan memperbaiki taraf hidup. Berangkat dari fakta ini, pemerintah pun berupaya mengalirkan akses permodalan sehingga terjangkau oleh tangan para nelayan dan teman seperjuangan lainnya. Setelah menyalurkan akses permodalan sehingga lebih dari Rp 300 miliar sejak dibentuk pada November 2017 hingga akhir 2018. Badan Layanan Umuym Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU – LPMUKP) berniat untuk bisa menyalurkan permodalan senilai Rp1 triliun kepada sedikitny