Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Mengenal Udang Selingkuh (Lobster Air Tawar)

Gambar
  Mengenal Udang Selingkuh (Lobster Air Tawar) Udang selingkuh ini memiliki nama ilmiah  Cherax sp  Secara biologis udang ini bisa dikelompokkan sebagai jenis lobster air tawar (Cherax sp). Habitatnya tersebar di sepanjang Sungai Baliem, Danau Paniai, Danau Tigi, dan Danau Tage. Dengan ketinggian 800-1200 di atas permukaan laut, suhu air 16-18′ C. Morfologi udang selingkuh ini terbagi menjadi dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen. Pada bagian kepala terdapat sepasang antenna dan sepasang antennule yang berfungsi sebagai reseptor, sepasang mata dan rostrum yabg terletak pada bagian anterior, dan cangkang keras yang mengandung kalsium. Dengan ukuran badan berkisar 10-15 cm untuk udang dewasa. salah satu pakan alami udang selingkuh adalah Chironomus sp.     Berikut gambaran singkat tentang udang selingkuh Sumber: https://blogs.uajy.ac.id/ https://id.theasianparent.com/ Instagram Budidayakkp

Upaya Pengendalian Penyakit Pada Ikan

Gambar
  Upaya Pengendalian Penyakit Pada Ikan Wabah Penyakit Ikan adalah kejadian luar biasa serangan penyakit Ikan dalam suatu populasi pada waktu dan daerah tertentu yang dapat menimbulkan kerugian baik fisik, sosial, dan ekonomi.  Tujuan pengendalian Penyakit Ikan adalah untuk mencegah masuk, tersebar, dan terjadinya Wabah Penyakit Ikan pada lingkungan perikanan budidaya. Berikut upaya penerapan pengendalian penyakit pada ikan. Sumber:  Instagram@budidayakkp PERMEN KP Nomor 13 Tahun 2019

Point Penting Dalam Pemberian Pakan

Gambar
 Point Penting Dalam Pemberian Pakan Manajemen pakan adalah salah satu cara untuk menunjang keberhasilan usaha budidaya ikan. Pakan merupakan faktor penentu keberhasilan budidaya dikarenakan 60 persen  modal usaha digunakan untuk membeli pakan. Pakan yang baik pada ikan dalam sistem produksi  adalah hal yang penting untuk memproduksi ikan yang sehat dan berkualitas tinggi. Budidaya ikan berbasis pelet (budidaya intensif) merupakan kegiatan usaha yang efisien secara mikro tetapi inefisien secara makro, terutama apabila ditinjau dari segi dampaknya terhadap lingkungan. Pemilihan pakan yang tepat dapat meningkatkan produktivitas budidaya perikanan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan usaha. Berikut 6 (enam) hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan: Sumber:  https://dkp.jatengprov.go.id/ Instagram budidayakkp

Kriteria Pakan Mandiri

Gambar
  Kriteria Pakan Mandiri Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari) menjadi program prioritas Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Program ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi pembiayaan pakan dalam usaha budidaya ikan. Oleh karena itu, KKP terus mendorong penggunaan pakan mandiri bagi pembudidaya di Indonesia. Sebagaimana diketahui pakan menjadi penyusun biaya produksi terbesar yakni hingga 70%. Penggunaan pakan mandiri terbukti  mampu menekan biaya produksi minimal 30%, sehingga nilai tambah keuntungan pembudidaya naik. Disisi lain, kualitas produk pakan mandiri juga mampu bersaing dengan pakan pabrikan. Berikut kriteria pakan madiri yang baik Sumber: https://www.agrofarm.co.id/ Instagram budidayakkp

Syarat Mutu Tepung Ikan Untuk Bahan Baku (SNI 2715: 2013)

Gambar
Syarat Mutu Tepung Ikan Untuk Bahan Baku (SNI 2715: 2013) Tepung ikan merupakan unsur penting dalam pakan. Usaha produksi tepung ikan di dalam negeri perlu dibina jumlah dan mutu produksinya. Untuk melaksanakan kegiatan pengawasan terhadap penggunaan tepung ikan sebagai bahan baku pakan, maka diperlukan suatu standar yang harus dipenuhi untuk dapat dipergunakan oleh konsumen, produsen, pedagang dan instansi yang memerlukan.  Syarat mutu tepung ikan dapat dilihat pada gambar berikut: Sumber: Instagram budidaya kkp

Pengepakan dan Penyimpanan Rumput Laut

 Pengepakan dan Penyimpanan Rumput Laut 1. Teknik Pengepakan Rumput Laut Pengepakan rumput laut dilakukan setelah melakukan rangkaian kegiatan yang dilakukan sebelumnya. Pengepakan bertujuan untuk mempertahankan mutu rumput laut disamping ituproses pengepakan dilakukan untuk memudahkan proses penyimpanan, labeling dan transportasi. Pengepakan dapat dilakukan baik menggunakan alat bantu maupun manual. Penggunaan alatbantu ( manual   hydrolic   press ) memungkinkan proses lebih cepat dan proses pemadatan yang optimal. Proses pemadatan pada saat pengepakan dilakukan untuk mengurangi pemakaian ruangan baik selama penyimpanan digudang maupun pada saat pengangkutan. Dengan teknik pemadatan bobot rumput laut per karung akan bertambah 3-4 kali dibanding tanpa pemadatan, hal ini akan menguntungkan dari segi penghematan penggunaan ruangsebesar 3-4 kali. Perlu diperhatikan bahwa proses pemadatan akan efektif pada rumput laut dengan kadar air telah mencapai 30-37%. Jika melebihi 37% dapat menyebab

Pengetahuan Dasar Pengeringan Rumput Laut

  Pengetahuan Dasar Pengeringan Rumput Laut Pengeringan yang baik pada saat cuaca cerah dengan intensitas cahaya matahari yang optimal, factor ini secara langsung akan menjamin kualitas produk rumput laut kering. Sedangkanproses pengeringan pada saat cuaca mendung atau hujan akan mengakibatkan fermentasi sehingga akan menurunkan mutu rumput laut kering. Perlakuan sebelum pengeringan hendakanya dapat mengikuti permintaan pasar, hal ini karena ada beberapa pembeli yang menginginkan dengan criteria tertentu, misalnya kering asin(keringasalan), kering tawar (dicuci dengan air tawar), dan hasil fermentasi (biasanya tampilan berwarna putih).   Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam    menghasilkan criteria tersebut, antara lain : ·    Untuk mendapatkan kering asalan, rumput laut setelah dipanen dikeringkan sampai dengan kadar air 38-35% (kering karet), pengeringan yang bagus dilakukan pada para-para jemurmaupun digantung. Untuk mencapai kering karet jika intensitas cahaya matahari n

Pengetahuan Dasar Waktu Panen Rumput Laut

 Pengetahuan Dasar  Waktu Panen Rumput Laut Kegiatan pemanenan merupakan rangkaian terakhir pada kegiatan proses produksi sebelum melakukan proses pasca panen. Pemanenan rumput laut sangat tergantung dari tujuan dilakukan proses pemanenan tersebut. Tujuan pemanenan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu pemanenan untuk mendapatkan bibit dan panen untuk mendapatkan rumput laut basah siap jemur. Secara umum pihak industri menghendaki rumput laut mempunyai kandungan karaginan yang optimal. Untuk mendapatkan rumput laut yang memiliki kandungan karaginan optimal sesuai dengan kebutuhan industri, maka beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dan menjadi pertimbangan dalam menjamin kualitas hasil produksi rumput laut pada saat pemanenan, sebagai berikut : Umur tanam Umur panen akan sangat menentukan mutu rumput laut yang dihasilkan. Untuk pembuatan bibit, panen dapat dilakukan pada umur 25   –   35   hari   Jika karena rumput laut masih belum terlalu tua sehingga akan didapatkan laju per

Pemuliaan Udang Vanname

Gambar
 Pemuliaan Udang Vanname Udang vannamei secara resmi diperkenalkan pada masyarakat pembudidaya pada tahun 2001 setelah menurunnya produksi udang windu ( Penaeus monodon ). Keberadaan udang vannamei ( Litopenaeus vannamei) di Indonesia sudah bukan hal yang baru bagi para pembudidaya udang, dimana udang introduksi ini memiliki beberapa kelebihan, sehingga sejauh ini dinilai mampu menggantikan udang windu ( Penaeus monodon ). Pemuliaan udang vanname dilakukan agar nilai pengembangbiakan (breeding value) dari suatu populasi dapat meningkat melalui seleksi, serta menghasilkan udang yang lebih baik (udang yang tumbuh lebih besar, lebih berat, lebih tahan penyakit, dan sebagainya). Tujuan akhir adalah agar induk udang yang terpilih dapat menurunkan sifat keunggulannya pada turunannya. Produksi induk udang vaname sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan pembenihan udang vaname baik skala rumah tangga (backyard hatchery) ataupun skala industri yang berkelanjutan.  Berikut penjelasan singkat

Penanganan Hasil Panen Rumput Laut

Gambar
 Penanganan Hasil Panen Rumput Laut Rumput laut sebagai salah satu komoditas unggulan perikanan budidaya mempunyai peluang untuk dikembangkan, mengingat Indonesia mempunyai potensi lahan pengembangan yangsangat besar, sehingga untuk menjaga kualitas/mutu rumput laut perlu dilakukan penanganan yang baik dari hulu sampai hilir. Barikut ketentuan penanganan rumput laut yang baik:   Sumber: 1. http://www.djpb.kkp.go.id 2. Instagram budidayakkp

Tulang Ikan Sebagai Sumber Kalsium

Gambar
 Tulang Ikan Sebagai Sumber Kalsium Tulang atau kerangka  ikan adalah jaringan yang kuat dan tangguh yang memberi bentuk pada tubuh. Tersusun atas matriks organik keras yang diperkuat dengan kalsium dan garam mineral lain dalam tulang. Tulang merupakan komponen yang keras, sehingga hal inilah yang menyebabkan tulang tidak mudah diuraikan oleh decomposer, sehingga tulang tersebut menjadi limbah padat yang lebih dikenal sebagai sampah yang tidak memiliki nilai ekonomis, oleh karena itu, perlu pengolahan lebih lanjut agar limbah tulang tidak mencemari lingkungan yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan tulang yang dapat mengurangi estetika lingkungan, dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Salah satu penanganannya adalah dengan cara ditepungkan.  Berikut penjelasan singkat tentang kandungan pada tepung tulang ikan Sumber: Jurnal:  Pemanfaatan tulang ikan kambing-kambing (Abalistes stellaris) sebagai sumber kalsium pada produk tepung tulang ikan oleh:  Asmaul Husna

Rekomendasi Penggunaan Ice Flake/Es Keping Pada Pendiginan Ikan

Gambar
 Rekomendasi Penggunaan Ice Flake/Es Keping Pada Pendiginan Ikan I kan termasuk komoditas yang cepat rusak dan bahkan lebih cepat rusak bila dibandingkan dengan daging hewan Iainnya. Kecepatan pembusukan ikan setelah penangkapan dan pemanenan sangat dipengaruhi oleh teknik penangkapan dan pemanenan, kondisi biologis ikan, serta teknik penanganan dan penyimpanan di atas kapal. Oleh karena itu, segera setelah ikan ditangkap atau dipanen harus secepatnya disimpan dan diawetkan dengan pendinginan atau pembekuan.  Metode pendinginan ini memiliki kelebihan antara lain ikan tidak mengalami perubahan yang berarti pada sifat tekstur, rasa, dan bau ikan. Tingkat efektivitas  pengawetan dengan pendinginan sangat ditentukan oleh tingkat kesegaran ikan sebelum didinginkan. Proses pendinginan akan efektif jika dilakukan sebelum fase rigor mortis lewat dan penanganan dengan teknik yang benar. Sebaliknya jika pendinginan dilakukan setelah proses autolisis terjadi, maka proses pendinginan tidak berarti

Rekomendasi Distribusi Hasil Perikanan

Gambar
Rekomendasi Distribusi Hasil Perikanan Distribusi hasil perikanan аdаlаh rangkaian kegiatan penyaluran hasil perikanan dаrі ѕuаtu tempat kе tempat lаіn sejak produksi, pengolahan ѕаmраі pemasaran. Hal уаng paling prinsip dalam proses distribusi hasil perikanan аdаlаh mempertahankan kondisi alat/wadah/sarana уаng digunakan dalam proses distribusi agar produk уаng didistribusikan ѕаmраі kе tempat tujuan dеngаn tetap mempertahankan mutu/kualitasnya. Olеh karena itu, distributor/penyalur hasil perikanan harus memahami persyaratan уаng harus dipenuhi dalam proses distribusi hasil perikanan. Hal Hal penting yang perlu diperhatikan dalam distribusi ikan: Sumber:  https://perikanan38.blogspot.com/ Instagram Ditjen PDSPKP