Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Cara Sederhana Mengetahui dan Menguji Kandungan Formalin/Boraks Pada Makanan

Gambar
Cara Sederhana  Mengetahui dan Menguji  Kandungan Formalin/Boraks  Pada Makanan Zat tambahan yang sering digunakan dalam makanan adalah  Formalin   (pengawet mayat) , Boraks (bleng) , pewarna rhodamin B dan methanyl yellow (bahan pewarna tekstil). Keempat bahan kimia berbahaya tersebut sering ditemukan dari hasil sampel yang dilakukan BPOM. Sebenarnya, tanpa dilakukan uji laboratorium pun, tidak sulit untuk mengetahui apakah makanan tersebut mengandung ke-4 unsur bahan berbahaya tersebut. Berikut ini, akan berbagi untuk Anda, bagaimana cara mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung formalin, boraks, atau bahan pewarna tekstil tersebut dengan mudah, menurut penjelasan dari Prof. Dr. Iwan Darmansyah, Guru Besar Bidang Farmakologi, Universitas Indonesia: A.  Ciri-Ciri Makanan Mengandung Formalin 1.     Mie Basah : Tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah rusak dan tahan dalam jangka waktu lama 2.     Tahu : Teksturnya yang terlampau keras, kenyal, tapi tidak pada

Penanganan Ikan Yang Baik (Good Handling Practices – GHdP)

Gambar
Penanganan Ikan Yang Baik (Good Handling Practices – GHdP) Penanganan Ikan Yang Baik adalah semua kegiatan yang dilakukan terhadap ikan sejak ditangkap, di atas kapal, di darat dan pada saat distribusi hingga sampai ke tangan konsumen atau siap untuk diolah. Tujuannya yaitu mempertahankan kesegaran ikan selama mungkin, agar tidak rusak dan tetap bernilai gizi tinggi. Prinsip yang harus dilakukan : 1.          Memperlakukan ikan dengan cermat dan hati-hati 2.         Segera menurunkan suhu atau mendinginkan ikan mencapai suhu 0 0 C 3.         Memperlaukan ikan secara bersih (saniter) dan sehat (hygiene) 4.         Memperhatikan faktor waktu dan kecepatan kerja selama rantai penanganan   A.    Penerapan Suhu Rendah   Tujuannya menghambat aktivitas bakteri sehingga dapat mengawetkan sifat-sifat asli ikan (rasa/flavor, bau/odor, dll). Prinsipnya yakni menurunkan suhu pusat (thermal) ikan menjadi 00C (pendinginan) atau – 400C (pembekuan) dan mempertahankan pada suhu ter

PENANGANAN DAN PENYIMPANAN HASIL TANGKAP

Gambar
PENANGANAN DAN PENYIMPANAN HASIL TANGKAP PENANGANAN CEPAT Dalam industri perikanan, kesempurnaan penanganan (handling) ikan segar memegang peranan penting.  Baik burukya penanganan menentukan mutu ikan sebagai bahan makanan atau bahan mentah untuk pengolahan lebih lanjut. Kalau penanganannya buruk, ikan akan cepat rusak/busuk, sehingga tidak dapat dimanfaatkan lagi. Penanganan ikan segar bertujuan untuk mengusahakan agar kesegaran ikan dapat dipertahankan selama mungkin, atau setidak-tidaknya masih cukup segar waktu ikan sampai ke tangan konsumen.  Jadi begitu ikan tertangkap dan diangkut ke atas kapal, harus secepat mungkin ditangani dengan baik, benar dan hati-hati.  Demikian selanjutnya sampai ikan disimpan beku (di dalam  cold storage ) atau diolah (misalnya dengan pengalengan) atau langsung dimasak untuk dimakan. Daging ikan (termasuk hasil laut lainnya seperti udang dan kerang) sangat cepat membusuk.  Penanganan bagaimanapun baiknya dilakukan, tidak akan mu