KKP Dorong Usaha Mikro Kecil Kelautan dan Perikanan Berdaya Saing Melalui Akses Digital


KKP Dorong Usaha Mikro Kecil Kelautan dan Perikanan Berdaya Saing 
Melalui Akses Digital



Profil usaha kelautan dan perikanan di Indonesia berdasarkan skala usahanya didominasi oleh usaha UMKM sebanyak 60.855 unit (98,8%), sementara usaha besar sebanyak 718 unit (1,2%).Melihat data ini maka  potensi usaha mikro kecil kelautan dan perikanan masih sangat terbuka luas untuk dikembangkan. 

Salah satu upaya meningkatkan daya saing UMKM Kelautan dan Perikanan, Kamis (12/9) Kementerian Kelautan dan Perikanan adakan forum bisnis yang diberi label  menuju UMKM Perikanan “BERDASI”  alias Berdaya Saing Melalui Akses Digital yang diadakan di ballroom Gedung Mina Bahari III Jakarta.  

Peserta yang hadir dalam forum Marine and Fisheries Business and Investment Forum sebanyak 200 orang yang terdiri atas berbagai pemangku kepentingan antara lain pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, asosiasi terkait, pelaku usaha mikro kecil, pelaku e-commerce, pelaku jasa pengiriman, serta pelaku jasa keuangan.

Dirjen PDSPKP, Agus Suherman saat menyampaikan laporan menyampaikan  bahwa forum ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku usaha mikro dan kecil sektor kelautan dan perikanan dengan industri e-commerce besar Indonesia serta industri pendukungnya, untuk menjalin jejaring kerja sama, pertukaran informasi, dan pengalaman terbaik dalam menjalankan bisnis melalui platform digital.

“Upaya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Kelautan dan Perikanan melalui pembinaan dan pemberdayaan, agar mampu beradaptasi dalam menghadapi tantangan global yang salah satunya ditandai dengan arus informasi yang semakin terbuka dan tanpa batas, serta menyongsong era industri 4.0,” kata Agus.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti  menyatakan, KKP siap membantu para pelaku usaha UMKM untuk mendapatkan kemudahan modal itu. “KKP siap membantu pelaku UMKM. Kita ada BLU dengan bunga yang lebih rendah dan kita juga berpartner dengan BNI dan BRI,” ujarnya. 

Ia juga berpesan agar perbankan memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan modal. Menurutnya, kebijakan afirmatif yang berpihak pada UMKM. Salah satunya dengan memberikan bunga yang rendah kepada pelaku usaha UMKM.
Saya mohon perbankan Indonesia juga mulai memberikan keberpihakannya. Tanpa kebijakan afirmatif dari kita, yang kecil tidak mungkin naik cepat. Jadi bunganya lah kita subsidi untuk pinjaman dibawah satu miliar. Jangan justru bunga yang kecil-kecil malah lebih tinggi daripada korporasi. Mindset ini harus kita buang. Kita majukan perikanan,” ucapnya.
Para platform digital dalam hal ini Tokopedia, Bukalapak, Aruna dan Gojek duduk bersama dalam forum ini untuk memberikan solusi nyata kepada para pelaku UMKM ini. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana pelaku UMKM ini bisa mengirimkan produk mereka dengan tetap menjaga kualitas produk. Karena permasalahan yang ada adalah bahwa produk perikanan ini biasanya adalah produk basah yang tidak memiliki jangka waktu yang panjang dalam hal kesegaran apabila tidak dikemas dengan baik. Dan masing-masing digital platform ini memberikan solusi yang baik kepada pelaku UMKM.

Para narasumber ini mengingatkan para pelaku UMKM berani mencoba untuk go digital. Karena platform digital ini memiliki fitur-fitur yang memudahkan serta menguntungkan para pelaku dalam hal pemasaran produk yang dihasilkan.


Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pengemasan Produk Berbahan Nabati dan Hewani

TAHAPAN PENGURUSAN BADAN HUKUM KELOMPOK PERIKANAN (TERDAFTAR DI KEMENKUMHAM)