MENGENAL IKAN BUBARA

ikan bubara.jpgFamili Carangidae merupakan salah satu jenis kelompok ikan pelagis yang mempunyai nilai ekonomis penting. Ikan dari famili ini sangat digemari oleh masyarakat Maluku terutama dari jenis ikan bubara. Di Teluk Ambon Bagian Dalam keberadaan ikan-ikan ini hampir setiap bulan sering ditangkap oleh nelayan sekitar teluk dengan menggunakan jaring insang, jaring pantai, bubu dan bagan. Meskipun ikan famili carangidae adalah ikan pelagis namun sesungguhnya ikan ini dapat dibudidaya di keramba jaring apung. Ikan bubara memiliki beberapa keunggulan antara lain; tidak memerlukan perawatan yang terlalu intensif sebagaimana ikan kerapu, tahan terhadap penyakit,  mampu beradaptasi pada perubahan kualitas  perairan yang ekstrim, merupakan ikan yang rakus sehingga pertumbuhanya relatif cepat

BIOLOGI IKAN BUBARA

Taksonomi
Ikan dari famili Carangidae ini terdiri dari 12 genus, yaitu Megalapsis, Decapterus, Alectis, Parastrometeus, Seriola, Naucrates, Atropus, Caranx, Chrorinemus, Trachinotus, Elagatis dan Gnatodon. Tetapi yang disebut ikan bubara hanya terdiri dari 3 genus, yaitu Caranx, Alectis dan Gnatodon. Menurut Burgess at al. (1988), klasifikasi ikan bubara adalah sebagai berikut :
Phylum            : Chordata
Sub phylum     : Verterbrata
Kelas               : Osteichtyes
Sub klass        : Actinoperigi
Ordo                : Percomorphi
Sub ordo         : Percoidea
Famili              : Carangidae
Genus                         : Caranx, Alectis, Gnatodon
Spesies           : Caranx sp.

Morfologi Ikan bubara
      Ikan bubara dewasa bentuk tubuhnya sangat gepeng dan ramping (much compressed) dengan ekor bercagak (forked). Tubuh bagian lateral berwarna putih keperakan, ventral dan pada bagian dorsal berwarna hijau kehitaman. Bagian ventral  dan dorsal terpisah jelas dengan adanya garis lateral.
      Posisi mulut subterminal dan bisa dikatup-sembulkan (protected-retacted) dengan dilengkapi gigi-gigi beludru halus (viliform teeth). Sirip pungung terdapat jari-jari keras sebanyak 7-9 dan diatasnya terdapat jari-jari lemah yang memanjang hampir menyentuh ekor sebanyak 19-21. sirip dubur (anal fin) dimulai 2-3 jari-jari keras, tepat dibelakang urogenitalia dan disambung dengan 16-18 jari-jari lemah yang memanjang. Sirip perut (ventral fin) ada sepasang dan tepat berada dibawah sirip dada (pectoral fin).
      Permukaan tubuh licin ditutupi sisik-sisik yang sangat kecil bertipe sisir (ctenoid), dilengkapi gurat sisi (lateral fine) yang memanjang mengikuti profil punggung (Nontji, 1992).
A. Morfologi Ikan Bubara Biru (Caranx melampygus)
            Ikan bubara sirip biru (Caranx melampygus) mempunyai badan memanjang dan gepeng sekali. Punggungnya hijau kebiruan dan putih keperakan pada bagian perut. Warna sirip punggung kedua, sirip perut dan sirip ekor kebiruan dan berubah menjadi gelap dan terdapat noda-noda hitam pada badan ikan-ikan yang sudah tua. Kepala agak tumpul dan memiliki dua sirip punggung.
            Pada sirip punggung yang pertama terdapat 9 jari-jari keras, sedangkan sirip punggung yang kedua terdapat 2 jari-jari keras dan 20-24 jari-jari lunak. Sirip dubur terdapat 1 jari-jari keras dan 19-20 jari-jari lunak. Memiliki scute (sisik kaku yang mengeras) pada garis rusuk bagian belakang sebanyak 30-40 sisik.
            Ikan bubara sirip biru dapat tumbuh sampai mencapai 75 cm, tetapi umumnya berkisar 30-60 cm. Ikan ini suka hidup di daerah karang dan batu-batuan. Mulutnya dilengkapi dengan gigi-gigi kecil, menunjukkan bahwa ikan ini tergolong ikan buas (pemangsa) yang memangsa ikan-ikan kecil dan inverterbrata.
B. Morfologi Ikan Bubara Mata Besar / Mata Merah (Caranx sexfasciatus)
            Ikan bubara mata besar (Caranx sexfasciatus) memilki banyak persamaan dengan ikan bubara sirip biru, namun ada beberapa ciri yang membedakannya. Ciri yang dimiliki bubara mata besar yang mebedakannya dari bubara sirip biru antara lain, jumlah jari-jari keras pada sirip punggung kedua hanya serta 18-21 jari-jari lunak. Pada sirip dubur terdapat 14-16 jari-jari lunak dan jumlah sisik keras hanya 24-34. Pada  ikan yang masih muda badannya dilengkapi dengan sabuk-sabuk 4-7 buah.
            Ikan bubara mata besar adalah penghuni perairan dangkal berkarang, dapat juga hidup di perairan payau dan kadang-kadang masuk muara sungai. Bubara mata besar juga tergolong ikan pemangsa yang memakan ikan-ikan kecil dan hewan-hewan lainnya. Ikan bubara mata besar dapat tumbuh hingga mencapai ukuran 75 cm, namun yang banyak tertangkap dan dipasarkan umumnya berukuran 50 cm. Ikan bubara mata besar dan bubara sirip biru adalah jenis ikan bubara yang pertumbuhannya paling cepat.
C. Morfologi Ikan Bubara Rumbai Keemasan (Caranx ciliarus)
            Ikan bubara rumbai keemasan (Caranx ciliarus) merupakan penghuni karang diseluruh Indonesia, yang memiliki harga agak mahal baik dalam bentuk ikan segar maupun ikan asin. Sesuai dengan namanya ikan ini mempunyai bentuk tubuh yang lonjong dan gepeng. Warna tubuh keemasan pada bagian punggung dan keperakan pada bagian perut. Pada tutup insang bagian atas terdapat satu noda hitam. Memiliki dua sirip punggung, sirip punggung pertama terdapat 9 jari-jari keras dan sirip punggung kedua terdiri dari 1 jari-jari keras. Jari-jari sirip punggung yang kedua dan sirip dubur yang terdepan tumbuh memanjang seperti rambut-rambut getar.
D. Morfologi Ikan Bubara Ramping/Lebar Perak (Carangoides sp)
            Ikan bubara ramping lebar perak (Carangoides sp) memiliki bentuk badan yang bulat perak. Warna badannya didominasi putih keperakan. Sewaktu masih kecil warna tubuhnya seperti belang perak kekuningan jika dilihat dalam air. Ikan bubara jenis ini memiliki dua sirip punggung. Sirip punggung pertama terdapat 9 jari-jari keras, sedangkan sirip punggung kedua terdiri dari 1 jari-jari keras dan 19-21 jari-jari lunak. Sirip dada tumbuh memanjang yang ujungnya meruncing bagaikan sabit. Sirip dubur memiliki 1 jari-jari keras dan 15-16 jari-jari lunak. Pada scute-nya terdapat 17-19 sisik.
Daur Hidup dan Penyebaran Ikan bubara
      Ikan bubara tergolong ikan pelagis yang hidupnya selalu bergerombol dengan salinitas yang tinggi. daerah distribusi ikan bubara sangat luas, dapat dijumpai hampir di seluruh perairan Indoenesia. Ikan bubara dewasa dialam ukurannya dapat mencapai          1 meter (Nontji, 1992). ikan bubara yang dipelihara di keramba jaring apung mampu hidup dengan kepadatan yang cukup tinggi. ikan kuewe memijah sepanjang tahun dan biasanya mengikuti fase bulan. pemijahan berlangsung pada malam hari bersamaan dengan datangnya air pasang. telur bersifat planktonis dapat terbawah arus dan menetas dipadang lamun atau celah-celah akar bakau, sebelum akhirnya kembali ke laut lepas.

Sumber: Petunjuk Teknis Budidaya Laut,  Balai Budidaya Laut Ambon 2010




Komentar

  1. Saya jg suka tapi ditemptku nggak ada yg buat,,,
    Gimana caranya ya,,,
    Bantu dunk,,,

    BalasHapus
  2. Saya sangat berterima kasih, namun di sini saya ingin mengatakan kalau tulisan ini masih kurang yakni tidak ada referensi : Burgess at al. (1988) dan (Nontji, 1992) pada hal referensi yang sangat di butukan dalam tulisan ini selain isinya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pengemasan Produk Berbahan Nabati dan Hewani

TAHAPAN PENGURUSAN BADAN HUKUM KELOMPOK PERIKANAN (TERDAFTAR DI KEMENKUMHAM)