PENERAPAN BIOSECURITY DALAM USAHA PEMBENIHAN (CARA PEMBENIHAN IKAN YANG BAIK)

 PENERAPAN BIOSECURITY  DALAM USAHA PEMBENIHAN 
(CARA PEMBENIHAN IKAN YANG BAIK) 


Penerapan Biosecurity
Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan dalam suatu usaha pembenihan ikan adalah kemampuan dalam mengendalikan masuknya dan berkembangnya organisme pathogen pada unit pembenihan tersebut. Hal ini hanya dapat dipenuhi melalui penerapan biosecurity yang sistematis dn konsisten. Penerapan biosecurity dapat dilakukan secara fisik melalui : (1) pengaturan tata letak, (2) Pengaturan akses masuk ke lokasi unit pembenihan, dan (3) Sterilisasi bak, peralatan dan ruangan.

Pengaturan Tata Letak
Pengaturan tata letak yang baik di suatu unit pembenihan dapat mencegah menyebarnya organisme pathogen dan kontaminasi bahan kimia yang tidak diinginkan dari suatu daerah ke daerah lainnya. Oleh karena itu harus dilakukan pengaturan tata letak sub unit pembenihan bedasarkan alur produksi, dilakukan pemagaran/penyekatan dan pengaturan penyimpanan sarana produksi pada tempat yang sesuai dengan fungsinya masing-masing.
a.     Pengaturan berdasarkan alur produksi
Pengaturan tata letak berdasarkan alur produksi adalah menata tata letak serta aliran input di masing-masing sub unit secara berurutan mulai dari sub unit karantina, induk, pemijahan dan penetasan, pemeliharaan benih, penyediaan pakan hidup, sampai pemanenan benih sehingga mencegah kontaminasi pathogen antar sub unit.
b.    Pemagaran dan penyekatan
Untuk membatasi masuknya orang yang tidak berkepentingan dan hewan yang berpotensi membawa organisme pathogen dan pencemar ke dalam unit pembenihan, maka harus dilakukan pemagaran keliling pada bagian terluar dari batas lokasi unit pembenihan tersebut. Demikian pula pemagaran atau penyekatan antara area sub unti produksi yang satu dengan lainnya mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang.

Pengaturan Akses Masuk Ke Lokasi
Masuknya personil, kendaraan, bahan dan peralatan ke lokasi unit pembenihan dapat menjadi sumber transmisi organisme pathogen masuk ke unit pembenihan. Pengaturan akses masuk ke lokasi unit pembenihan dapat dilakukan dengan membatasi akses masuk hanya satu pintu dan menyediakan sarana sterilisasi. Demikian pula untuk masing-masing sub unit produksi sebaliknya melalui satu pintu dengan menyediakan sarana sterilisasi.

Sterilisasi bak, peralatan dan ruangan
Selain melakukan pengaturan tata letak dan akses masuk dari luar ke lokasi unit pembenihan, hal yang sangat penting dalam penerapan biosecurity adalah dengan melakukan sterilisasi lingkungan dalam unit pembenihan yang meliputi sterilisasi, Bak pemeliharan, peralatan kerja dan ruangan/bangsal tempat bekerja. Tujuan sterilisasi ini adalah untuk mengeliminasi semua organisme pathogen yang berpotensi menyebabkan penyakit yang dapat merugikan usaha pembenihan.

a.     Desinfeksi bak pemeliharaan
Pemakaian bak pemeliharaan yang terus menerus tanpa perlakuan desinfeksi akan menjadi sumber penyakit yang dapat berkembang dari siklus pemeliharaan yang satu ke siklus pemeliharaan berikutnya. Pencucian bak pemeliharaan dengan desinfektan harus dilakukan setelah digunakan dan setiap memulai pemeliharaan baru untuk memastikan bahwa sumber penyakit tidak berkembang dari siklus pemeliharaan sebelumnya.
Jenis desinfektan yang digunakan harus berupa bahan yang direkomendasikan dan memperhatikan prosedur penggunaan dan penetrannya.

b.    Desinfeksi perlatan dan sarana produksi
Peralatan dan sarana yang digunakan dan berhubungan langsung dengan air media pemeliharaan dapat menjadi media berkembangnya organisme pathogen. Oleh karena itu perlatan operasional yang digunkan harus didesinfeksi baik sebelum maupun setelah digunakan dalam operasional pembenihan. Sedangkan sarana pipa pengairan dan aerasi harus diberi desinfektan dan dikeringkan setiap selesai satu siklus produksi. Selain menggunkan bahan desinfektan dapt dibantu dnegan penjemuran sinar matahari.
c.     Sterilisasi ruangan produksi
Sterilisasi ruangan atau bangsal pembenihan bertujuan memutus siklus hidup organisme yang tidak dikendaki, dilakukan pada lantai, dinding, atap dan sudut-sudut ruangan yang sulit dibersihkan dengan cara fumigasi atau penyemprotan bahan desinfektan oksidatif yang direkomendasikan.

Pengaturan personil/karyawan

Dalam penerapan biosecurity di suatu unuit pembenihan, pengaturan personil/karyawan menjadi sangat penting agar penerapan biosecurity dapat berjalan efektif dana man bagi personil/karyawan yang terlibat didalamnya dan berkomitmen untuk melaksanakannya. Upaya pengaturan dimulai dengan pemahaman bahwa personil/karyawan yang terlibat dalam proses pemeliharaan/produksi mempunyai potensi menjadi pembawa organisme pathogen. Cara yang dapat dilakukan dalam pengaturan personil/karyawan tesebut antara lain adalah sebagi berikut :
a.     Pakaian dan perlengkapan kerja
Pakaian dan perlengkapan kerja personil/karyawan yang tidak bersih dapat mencapai sumber kontaminan atau agen transmisi organisme pathogen bagi benih ikan yang dipeliharanya, dan dapat pula mempengaruhi kesehatan personil/karyawan yang memakainya. Untuk sterilisasi dan melindungi kesehatan personil/karyawan maka pemakaian sepatu boot merupakan keharusan selama dalam bekerja. Setiap personil/karyawan sebaiknya menggunakan sarung tangan dan menggunakan penutup hidung bila bekerja dengan bahan kimia dan obat-obatan.
b.    Sterilisasi atas kakai dan tangan
Pada saat memasuki sub unit produksi, karyawan sebaiknya untuk melakukan sterilisasi alas kaki dan tangannya sebelum dan setelah melakukan pekerjaan. Dalam melakukan pekerjaan di unit pembenihan seringkali digunakan bahan kimia, bahan biologi dan obat-obatan yang dapat berpotensi berbahaya bagi personil/karyawan yang terlibat di dalamnya. Agar bahan tersebut tidak meracuni personil/karyawan untuk cuci tangan/kaki segera setelah selesai melakukan pekerjaan.

Sumber: 
Direktorat Perbenihan, Sub Direktorat Standardisasi dan sertifikasi 2013 "Lampiran Permen KP Nomor PER./MEN/2012 Tentang Cara Pembenihan Ikan Yang Baik (CPIB)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pengemasan Produk Berbahan Nabati dan Hewani

Proses Pembuatan Nugget Ikan