Pengepakan dan Penyimpanan Rumput Laut


 Pengepakan dan Penyimpanan Rumput Laut


1. Teknik Pengepakan Rumput Laut

Pengepakan rumput laut dilakukan setelah melakukan rangkaian kegiatan yang dilakukan sebelumnya. Pengepakan bertujuan untuk mempertahankan mutu rumput laut disamping ituproses pengepakan dilakukan untuk memudahkan proses penyimpanan, labeling dan transportasi. Pengepakan dapat dilakukan baik menggunakan alat bantu maupun manual. Penggunaan alatbantu (manual hydrolic press) memungkinkan proses lebih cepat dan proses pemadatan yang optimal.

Proses pemadatan pada saat pengepakan dilakukan untuk mengurangi pemakaian ruangan baik selama penyimpanan digudang maupun pada saat pengangkutan.

Dengan teknik pemadatan bobot rumput laut per karung akan bertambah 3-4 kali dibanding tanpa pemadatan, hal ini akan menguntungkan dari segi penghematan penggunaan ruangsebesar 3-4 kali. Perlu diperhatikan bahwa proses pemadatan akan efektif pada rumput laut dengan kadar air telah mencapai 30-37%. Jika melebihi 37% dapat menyebabkan kerusakan yangsecara langsung akan menurunkan kualitas rumput laut yang disebabkan oleh pecahnya dinding sel yang mengandung selulosa akibat rumput laut belum kering sempurna. Kadar rumput lautdibawah standar ( MC >37%) menyebabkan mutu rumput laut kering menjadi cepat menurun selama proses pasca panen. Jika demikian maka proses pengerjaan ulang (rework)sebagaimana dijelaskan diawal perlu dilakukan.

eberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengepakan, antara lain sebagai berikut :

§  Pada saat melakukan pengemasan harus memperhatikan : kebersihan area pengemasan, kebersihan kemasan, kebersihan alat pengepakan/alat bantu pengepakan dan kebersihan orangyang menangani rumput laut.

§  Ukuran packing disesuaikan dengan permintaan dari pembeli (50 kg, 70 kg, atau 100 kg per bal)

§  Packing bal diberi identifikasi nomor bal dan lot, dimana satu lot merupakan jumlah 100 bal hasil packing dalam satu hari selama proses pengepakan

§  Melakukan pencegahan terhadap benda asing, yaitu dengan memperhatikan : kebersihan tempat pengepakan, kebersihan kemasan (karung), alat pengepakan/alat bantu pengepakan danorang yang menangani rumput laut.

Teknik pemadatan pada saat pengepakan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana. Alat berupa kontruksi beton berdiameter 15-20 mm, kontruksi ini berfungsisebagai pegangan karung plastic ketika diisi rumput laut saat proses pemadatan. Rumput laut dimasukan ke dalam karung plastic dan di tahan oleh kontruksi beton. Pada saat mencapai ½volume karung plastic, rumput laut dipadatkan dengan cara ditumbuk atau ditekan dengan menggunakan balok, demikian seterusnya pada saat isi karung mencapai ¾ sampai penuh.Selanjutnya pada saat rumput laut dalam karung tidak dapat dipadatkan lagi maka proses pemadatan dihentikan dan mulut karung plastic yang telah penuh rumput laut yang padat ditutupdengan cara dijahit menggunakan jarum dan tali PE 1 mm.

2. Labelling (pemberian label)

     Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan tanda pada kemasan dalam rangka keperluan mampu telusur yang mencakup asal produk, spesifikasi mutu, dan identifikasi nomor lot.


 3. Penyimpanan

        Secara umum rumput laut kering dengan kandungan kadar air ( MC 20-30%) mampu bertahan antara 2-3 tahun bergantung pada cara penyimpanan.  Tempat penyimpanan yang baikadalah tidak lembab, kering dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Pada bagian dasar (di atas lantai) diberi alas dari papan penyangga untuk menghindari kelembaban.

Penyimpanan yang tidak baik bisa menyebabkan kadar air rumput laut meningkat hingga 50-55%. Pada kondisi demikian, rumput laut bisa membusuk dan tidak mampu disimpan lama.Rumput laut yang mengalami peningkatan kadar air yang sebaiknya dilakukan penjemuran ulang dan dipadatkan kembali, kemudian disimpan pada tempat yang memenuhi syaratpenyimpanan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyimpanan, antara lain :

a)    Tempat/gudang penyimpanan harus mempuyai sirkulasi udara yang baik, tapi hindari lubang yang besar, gudang mudah dirawat dan dibersihkan dan jangan menimbulkankotoran/benda asing yang dapat mengkontainasi produk

b)    Produk harus disimpan dan ditata secara rapi (di atas palet kayu) dan diberi label (kode lot)

c)    Barang yang masuk dan keluar gudang harus tercatat dengan baik (jumlah dank ode lot-nya)

d)    Pengeluaran barang dari gudang harus mengikuti system FIFO (first in first out), yaitu barang yang masuk pertama kali harus keluar terlebih dahulu. Sedangkan barang yang masukterakhir harus keluar belakangan.

e)    Ketinggian susunan rumput laut yang telah dikemas maksimal 5 susun sedangkan jarak antar palet/papan (alas) 20 cm.



Sumber: 

http://www.djpb.kkp.go.id/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Pengemasan Produk Berbahan Nabati dan Hewani

Proses Pembuatan Nugget Ikan